in

Bank Jateng Dipercaya OJK Untuk Kelola Uang Negara Rp 2 Triliun

Penyerahan uang negara sebesar Rp 2 triliun kepada Dirut Bank Jateng, Supriyatno di kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (19/8/2020).

 

HALO SEMARANG – Penempatan uang negara untuk pemulihan ekonomi nasional di Bank Himbara, termasuk Bank Pembangunan Daerah, diharapkan bisa mendorong ekonomi dan sektor riil kembali pulih.

Kantor Pusat DJPb dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng, bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan pun akan melakukan monitoring dan evaluasi atas penempatan uang pada Bank Jateng sebesar Rp 2 triliun.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jateng, Sulaimansyah menegaskan, bahwa dana Rp 2 triliun ini agar digunakan Bank Jateng untuk ekspansi kredit terutama pada UMKM dengan usaha yang bersifat produktif.

“Dana ini tidak boleh digunakan untuk pembelian surat berharga negara dan tidak untuk transaksi valuta asing,” ungkapnya, Selasa (18/8/2020) kemarin.

Kerja sama tersebut sebagai tindak lanjut atas penandatanganan perjanjian kerja sama penempatan uang pada 27 Juli 2020 lalu, antara Dirjen Perbendaharaan dan Dirut Bank Jateng.

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Dirut Bank Jateng, Supriyatno, dan Kepala OJK Regional 3, Aman Santosa.

Menurut Aman, OJK secara aktif mendampingi dalam proses ini, sehingga Bank Jateng diberikan kepercayaan untuk mengikuti program penempatan uang negara tersebut.

Dana ini diharapkan secepatnya bisa disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, sehingga menjadi pengungkit kebangkitan ekonomi di Jawa Tengah.

”Supaya manfaat yang dirasakan nyata, ini harus diberikan dalam bentuk suku bunga yang realistis, karena dana yang ditempatkan di Bank Jateng ini merupakan dana yang relatif murah, yaitu hanya 2,9%,” kata Aman.

Lebih lanjut dijelaskan, penyaluran ini harus tetap mengedepankan asas-asas prudential, karena bagaimana pun kredit itu pada saatnya harus dikembalikan.

”Penempatan dana yang bersifat sementara. Karena pada saatnya akan ditarik kembali oleh pemerintah, sehingga sejak dini Bank Jateng harus memiliki mitigasi mencari dana pengganti kalau sewaktu-waktu dana ini dikembalikan kepada pemerintah,” imbuhnya.

Dijelaskan, sesuai perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani, Bank Jateng memiliki kewajiban terhadap penempatan uang tersebut.

“Yaitu meningkatkan ekspansi kredit dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, menurunkan margin suku bunga kredit terhadap debitur untuk mendorong pemulihan iklim dunia usaha,” jelas Aman.

Selain itu juga mengelola risiko terhadap ekspansi kredit yang dilakukan dari penempatan dana dan berkontribusi terhadap peningkatan pergerakan ekonomi pada segmen sasaran yang diberikan ekspansi kredit.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam arahannya meminta supaya dana Rp 2 triliun ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong perekonomian di Jawa Tengah.

“Manfaatkan dana tersebut, agar perekonomian di Jawa Tengah secepatnya pulih dan pertumbuhannya kembali positif,” ungkap Ganjar.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pimpinan OJK yang telah ikut mengawal Bank Jateng sehingga dipercaya untuk mengelola uang Rp 2 triliun.

“Atas nama manajemen dan direksi kami sampaikan terima kasih. Amanah yang diberikan cukup membanggakan. Tetapi di sisi lain dia sadar karena ini merupakan tanggung jawab yang besar,” katanya.

Menurut Supriyanto, Bank Jateng tak hanya melihat dari jumlahnya saja, tetapi kepercayaan yang diberikan sebagai bukti bahwa Bank Jateng layak dan kredibel untuk mengelola uang tersebut.

“Kami nanti juga turun ke lapangan agar program ini bisa tersalurkan ke sasaran yang tepat. Maka kami akan memfokuskan para program-program tertentu,” ujarnya.

Dia berharap bisa meningkatkan konsumsi masyarakat serta meningkatkan kapabilitas perekonomian pelaku pasar, khususnya UMKM.

“Silakan dikawal dan mudah-mudahan sesuai dengan sasaran yang diharapkan,” pungkas Supriyanto.(HS)

Persiapan Latihan di Masa Pandemi, Dokter Tim PSIS: Semua Komponen Harus Disiplin Jaga Protokol Kesehatan

SMK N 6 Semarang “Kawinkan” Pendidikan Vokasi dengan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja