HALO SEMARANG – SMK Negeri 6 Semarang berusaha untuk “mengawinkan” pendidikan vokasi di sekolah dengan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (Iduka), dalam konsep pembelajaran siswa.
Hal itu dimaksudkan untuk memutus kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, agar lulusan SMK Negeri 6 Semarang bisa langsung siap kerja setelah lulus dari sekolah.
Komitmen ini disampaikan Kepala SMK Negeri 6 Semarang, Dra Almiati Msi di acara Rekrutmen Siswa Praktik Kerja Lapangan Tahap II Bersama Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (Iduka) Tahun 2020 SMK N 6 Semarang, Rabu (19/8/2020).
“Kami membangun komitmen “pernikahan” antara pendidikan vokasi di sekokah dan Iduka. Tak hanya penandatanganan MoU, tapi ada ruang lingkup lain, yaitu menyusun kurikulum bersama antara SMK dengan Iduka. Agar apa yang dimaui dunia kerja, sudah disiapkan sejak dalam kurikulum pendidikan,” katanya didampingi Waka Humas SMKN 6 Semarang, Wihantina Rahayu.
Nantinya, dalam komitmen ini akan ada guru tamu dari industri dunia kerja yang ikut mengajar ke sekolah. Guru dan siswa juga akan ikut dalam program magang di industri dunia kerja yang telah menjalin kerja sama dengan pihak sekolah.
“Dengan adanya komitmen bersama ini, industri dunia kerja diharapkan bisa menyerap lulusan SMK yang sudah melalui proses dalam komitmen bersama ini. Lulusan SMK Negeri 6 Semarang juga akan tahu persis apa yang diminta dunia kerja. Komitmen ini diharapkan jadi kolaborasi untuk mengatasi kesenjangan dunia kerja dan dunia pendidikan dan jadi hubungan yang memiliki simbiosis mutualisme,” katanya.
Sementara perwakilan pelaku Industri Dunia Usaha & Dunia Kerja (Iduka), Noor Cholish, yang juga Ketua IHGM DPD Jawa Tengah sekaligus GM Noormans Hotel Semarang mengatakan, pihaknya sangat mendukung komitmen ini.
Pihaknya juga akan meneruskan beberapa program lama dengan SMK Negeri 6 Semarang yang sempat terhenti akibat Covid-19.
“Kami membuka diri untuk menjadikan tempat usaha kami sebagai fasilitas belajar mengajar siswa SMK N 6 Semarang. Sekaligus mempraktikkan apa yang didapat di sekolah dan mengembangkan kemampuan siswa,” katanya.
“Siswa SMK ini nantinya akan jadi penerus kami di bidang perhotelan. Kami berharap muncul SDM yang kualifikasinya bagus di bidang perhotelan yang akan meneruskan kami di masa depan,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Wilayah 1, Budi Santosa menegaskan, pihaknya mengapresiasi ide “perkawinan” pendidikan vokasi dan Iduka ini.
Harapannya komitmen tersebut memberikan simbiosis mutualisme, antara Iduka dan pihak sekolah. Khususnya bersama-sama mengatasi persoalan kesenjangan dunia sekolah dan dunia kerja.
“Dengan ide ini diharapkan kesenjangan bisa terjembatani. Kami siap membantu mensukseskan program kemitraan ini, kalau perlu bisa jadi program di semua sekolah kejuruan,” tandasnya.
Terobosan tersebut diharapkan bisa berkembang, tak hanya di bidang pariwisata dan perhotelan saja. Tapi juga ke bidang industri lain.
“Seperti kuliner, fashion, dan lainnya. Dengan adanya program ini kami berharap lulusan SMK bisa terserap maksimal di dunia kerja. Syukur-syukur kalau mereka bisa langsung menerapkannya di dunia usaha. Misal berani membuka usaha dengan kemampuan yang sudah didapat dari sekolah,” tandasnya.(HS)