in

Program MBG untuk Ibu Hamil dan Balita, PLKB di Batang Dapat Tugas Baru

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN, Wihaji dalam pertemuan dengan PLKB, di Kabupaten Batang, belum lama ini. (Foto : batangkab.go.id)

 

HALO BATANG – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN Wihaji, kembali mengingatkan pentingnya peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dalam ikut mendukung program-program pemerintah, termasuk yang saat ini tengah berjalan adalah makan bergizi gratis (MBG).

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN, Wihaji ketika menghadiri kegiatan PLKB di Kantor pertemuan Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, belum lama ini.

Dia mengatakan PLKB saat ini bukan sekadar menjadi penyuluh, melainkan juga diproyeksikan menjadi ujung tombak dalam pendistribusian program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.

Wihaji juga menyampaikan perlunya kesinambungan, bukan sekadar euforia saat peluncuran.

“Kalau di Batang ternyata nggak, warisan- warisan yang dulu masih ada semua,” kata mantan Bupati Batang itu, seperti dirilis batangkab.go.id.

Wihaji pun menyoroti semangat dari sejumlah program yang dulu pernah dijalankan, seperti Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), yang di masa lalu sempat hadir dalam bentuk day care di Pasar Batang.

Kini program tersebut masih eksis, menjadi bukti bahwa program yang baik bisa terus hidup jika dikelola dengan semangat dan keberlanjutan.

“Kita punya program namanya Tamasya, produk day care dulu ada di Pasar Batang dan sekarang masih ada. Saya kira itu tadi semangat saja, otokritik dan semangat,” jelasnya.

Wihaji mengajak para PLKB untuk meninggalkan pola kerja lama yang hanya sibuk dalam seminar dan diskusi.

Ia mendorong pendekatan yang lebih konkret dan berorientasi pada penyelesaian masalah langsung di lapangan.

“Saya bilang ke teman-teman PLKB, hari ini lebih ke substansi. Kurangi diskusi, kurangi seminar. Langsung kerja di lapangan, selesaikan masalah,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa, program-program unggulan seperti Genting, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (Sidaya), Tamasya, dan Super Apps Keluarga Indonesia, harus dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat.

Namun, perhatian utama saat ini tertuju pada peran PLKB dalam distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan program nasional dari Presiden Prabowo Subianto dan dilaksanakan oleh Kementerian bersama Badan Gizi Nasional (BGN).

“Ketika Presiden berdialog dengan pimpinan redaksi media, itu betul. Kita kerjasama dengan BGN untuk MBG ibu hamil, ibu menyusui dan balita non-PAUD. Kita dikasih tugas mendata, mendistribusikan, dan mengevaluasi,” terangnya.

Ia menyadari tantangan distribusi di lapangan sangat berbeda dengan lingkungan pendidikan, yang lebih terstruktur dan rutin. Menurutnya, pendekatan distribusi MBG harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

“Tidak mungkin tiap hari posyandu kegiatannya. Tidak mungkin juga tiap hari ibu hamil ngumpul. Maka kita perlu solusi, distribusi MBG harus bisa menjangkau mereka yang jauh sekalipun,” imbuhnya.

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi PLKB, Wihaji juga sedang merancang skema insentif tambahan yang masih dalam tahap diskusi bersama BGN.

“Insyaallah, walaupun nanti seperti apa masih saya diskusikan dengan BGN, karena bagi para PLKB yang telah bekerja di garda depan pembangunan keluarga Indonesia,” kata dia. (HS-08)

Kejari Demak Ingatkan Masyarakat Lebih Pedulikan Tanda-Tanda Kekerasan

Pemkab Batang Sebut Kekerasan Seksual, Kejahatan Manusia yang Sangat Mengerikan