HALO SEMARANG – Perempuan Indonesia memiliki peran besar dalam memajukan negara. Perempuan tidak hanya membangun diri dan keluarga, tetapi juga membangun masyarakat dan negara. Negara akan kuat, ketika ada perempuan kuat di dalamnya.
Peran perempuan itu disampaikan penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sekretariat Kabinet (Setkab), Endang Nugrahani Pramono Anung, dalam webinar bertema “Membangun Ketahanan Perempuan Indonesia Melalui Kesehatan Mental dan Pemulihan UMKM”, Jumat (17/12).
Pemilihan tema kegiatan ini, sejalan dengan tema HUT Ke-22 DWP, yang jatuh pada 17 Desember 2021, dan menitikberatkan kepada kepedulian kesehatan mental perempuan Indonesia selama Covid-19.
Hadir sebagai narasumber, Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Angkie Yudistia yang menyampaikan materi tentang pemberdayaan bagi penyandang disabilitas, salah satunya pada sektor UMKM.
“Dengan webinar ini, kita akan memahami bahwa peran perempuan sejatinya tidak hanya membangun diri dan keluarga, tetapi juga membangun masyarakat dan negara. Negara akan kuat, jika ada perempuan kuat di dalamnya,” kata Endang, seperti dirilis Setkab.go.id.
Di masa pandemi Covid-19, perempuan juga mempunyai peran penting dalam mencegah dan menangani, terutama pada klaster keluarga.
“Sebagai ibu dan istri, tentu akan berupaya keras memastikan seluruh anggota keluarganya dalam keadaan baik dan sehat,” imbuh Hani.
Adapun peran perempuan pada bidang ekonomi, terutama dalam sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Peran yang semakin signifikan, terlihat dari banyaknya UMKM milik perempuan dan pekerja UMKM yang mayoritas adalah perempuan.
Lebih lanjut Hani menambahkan, hal tersebut menjadi latar belakang DWP Setkab menyelenggarakan webinar ini, yaitu untuk menggali cara membangun ketahanan perempuan, menjaga kesehatan mental, serta menggali minat kewirausahaan bagi perempuan.
Dia juga mengungkapkan, pada masa pandemi Covid-19 ini, diperlukan peran perempuan yang lebih besar, agar UMKM dapat segera tumbuh.
“Peran perempuan yang luar biasa tersebut tentunya tidak terlepas dari kekuatan dan kesehatan mental yang dimiliki perempuan, sehingga perempuan dapat berkontribusi, produktif, dan bermanfaat tidak saja bagi keluarga dan masyarakat tapi juga untuk negara,” tuturnya. (HS-08)