HALO KENDAL – Pada masa pandemi Covid-19, penjualan hewan kurban di Kendal diprediksi akan terjadi penurunan.
Seperti diutarakan penjual sapi dan kambing di Kelurahan Candiroto, Kecamatan Kendal, Julaikah, yang mengaku tidak berani menyediakan sapi dan kambing dalam jumlah banyak jelang Idul Adha tahun ini.
Pasalnya pada masa pendemi Covid-19, penjualan mengalami penurunan. Bahkan menurutnya, permintaan dari warga yang hendak berkurban, juga berkurang 50 hingga 60 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Jika tahun sebelumnya menyediakan kambing hingga 60 ekor, tahun ini hanya sekitar 25 ekor saja,” ungkap Julaikah, Kamis (16/7/2020).
Begitu juga dengan sapi, dari sebelumnya bisa menyediakan 15 ekor kini hanya menyiapkan sembilan ekor saja.
“Saat ini untuk omzet menurun hampir separoh, jarang ada pembeli, mungkin karena ada pandemi,” terang Julaikah.
Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal memperkirakan, jumlah hewan kurban yang akan disembelih pada Idul Adha turun 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Dibanding tahun lalu tentu turun, kisaran 50 persen,” kata Kepala Dispertan Kabupaten Kendal, Tjipto Wahjono, Kamis (16/7/2020).
Namun untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang dijual, Dispertan Kendal tetap melakukan pemeriksaan secara berkala termasuk saat penyembelihan.
Hal ini untuk memastikan sapi dan kambing yang dijual sehat dan layak menjadi hewan kurban. Kamis siang Dispertan Kendal melakukan pemeriksaan langsung di kandang milik penjual kambing dan sapi.
Tjipto Wahjono mengatakan, pemeriksaan meliputi fisik hewan mulai dari mata, alat kelamin, hingga gigi hewan.
“Pada masa pendemi seperti ini pemeriksaan terus dilakukan, untuk mengantisipasi penyakit. Secara umum hingga saat ini belum ditemukan hewan kurban yang kena penyakit,” imbuhnya.
Jumlah pengepul hewan kurban di Kendal yang terdata di Dispertan sendiri ada sekitar 52 pengepul.
Usai dilakukan pemeriksaan oleh petugas, kemudian Dispertan akan memberikan surat keterangan kepada pengepul.
“Pesan kami, para penjual hewan kurban untuk tetap menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewan yang dijual,” pungkas Tjipto.(HS)