HALO SEMARANG – Pengamat Politik Unnes, Moh Aris Munandar merespons rilis hasil survei yang dilakukan Y-Publica pada 7-12 September 2024, yang menunjukkan bahwa pasangan calon Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin unggul secara elektabilitas dengan 35,4 persen, dibandingkan dengan Paslon AS Wijaya alias Yoyok Sukawi -Joko Santoso yang mendapatkan 29,7 persen.
Menurutnya, meski terdapat selisih yang cukup signifikan, yaitu sekitar 5,7 persen, penting untuk diingat bahwa masih ada 30 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Artinya, kata dia, peluang bagi kedua pasangan calon baik Agustina Wilujeng Pramestuti- Iswar Aminuddin yang diusung oleh PDI-P, maupun pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso yang diusung Koalisi Semarang Maju Bermartabat ini masih sengit. Belum tentu, kata dia, mereka yang tertinggal di survei akan kalah di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilwalkot Semarang tahun 2024.
Menurutnya, dengan 30 persen responden yang belum menentukan pilihan, sehingga kondisi ini menjadi area yang sangat krusial untuk dioptimalkan oleh kedua paslon.
“Pasangan yang mampu memikat hati pemilih yang masih ragu-ragu berpotensi membalikkan situasi, terutama jika kampanye yang dilakukan menjelang hari pemilihan berhasil menyentuh isu-isu yang menjadi perhatian utama masyarakat. Apalagi kalau Yoyok Sukawi-Joko Santoso dapat memainkan kekuatannya dan mengurangi kelemahannya. Yoyok Sukawi-Joko Santoso kemungkinan besar harus memperkuat citra mereka dengan menawarkan program-program yang lebih menarik bagi pemilih yang belum yakin,” paparnya, Selasa (17/9/2024).
“Apalagi, tahapan kampanye adalah masa yang sangat dinamis, dan persepsi pemilih bisa berubah dengan cepat, tergantung pada isu yang muncul dan performa kampanye masing-masing pasangan. Jika pasangan yang berkontestasi mampu merespons isu-isu yang menjadi perhatian utama masyarakat dengan baik, dan menyajikan program-program yang dirasa lebih relevan, mereka masih bisa meningkatkan elektabilitas. Masyarakat sering kali menginginkan pemimpin yang menawarkan solusi inovatif atau yang dapat membawa perubahan positif daripada sekadar politik identitas,” katanya.
Selanjutnya, kedua pasangan harus berhati-hati dalam menggunakan taktik kampanye, termasuk apakah mereka akan memilih kampanye negatif atau positif. “Sebab, sebuah kampanye negatif yang tidak tepat sasaran bisa berbalik merugikan, sementara kampanye positif yang memberikan harapan dan keyakinan bisa memperkuat dukungan, terutama dari pemilih yang belum menentukan pilihan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Y-Publica, lembaga survei Public Opinion and Policy Reserch (Populi) Centre merilis hasil survei elektabilitas dua paslon yang maju di Pilkada atau Pilwalkot Semarang yang dilakukan pada 7-12 September 2024. Pasangan calon Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin dalam elektabilitas meraih 35,4 persen dan pasangan calon Yoyok Sukawi- Joko Santoso mendapatkan 29,7 persen.
Dalam survei melibatkan 600 responden berusia 17 tahun ke atas atau sydah menikah. Sampel survei diambil menggunakan metode multistage random sampling yang diambil dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Pengumpulan data dilakukan pada 7-12 September 2024 menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face). Toleransi kesalahan survei (margin of error) sebesar 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(HS)