HALO SEMARANG – Pemerintah terus berkomitmen mendorong kebijakan terkait penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, melalui berbagai inisiatif, termasuk membuat peta jalan pengembangan kendaraan listrik hingga tahun 2030.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkan juga telah berhasil mengundang para investor, untuk turut mendukung pengembangan kendaraan listrik tersebut.
“Kita ketahui bahwa perkembangan kendaraan listrik bukan hanya menjadi tren global, tetapi juga merupakan bagian penting dari transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau dan yang berkelanjutan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, secara virtual dalam Periklindo Electric Vehicle (EV) Conference 2024, baru-baru ini.
Untuk mendukung investasi di sektor EV, Pemerintah mengeluarkan kebijakan antara lain insentif bea masuk atas impor BEV Roda 4 sebesar 0%, insentif PPnBM untuk BEV Roda 4, serta program insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta.
Berbagai kebijakan ini, menurut Airlangga, berhasil meningkatkan penjualan EV di Indonesia.
Dengan mengutip data Gaikindo, penjualan mobil listrik semua merek sejak Januari hingga Juli 2024 sebanyak 17.826 unit. Angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
“Teknologi EV berkembang sangat pesat, terutama dalam pengembangan baterai berefisiensi tinggi dan jaringan pengisian daya. Di dalam teknologi baterai juga terdapat sejumlah keunggulan yang salah satunya sodium ion yang saat ini terus dipelajari,” kata Airlangga, seperti dirilis ekon.go.id.
Pengembangan kendaraan listrik tidak hanya berfokus pada bidang teknologi. Menurut Airlangga, bahwa faktor konsumen dan keberlanjutan juga merupakan hal yang penting.
Dari sisi konsumen, terdapat beberapa hal yang perlu terus diperhatikan mulai harga yang terjangkau hingga informasi yang jelas tentang manfaat kendaraan listrik.
Masyarakat perlu diedukasi agar mengerti dalam pemanfaatan teknologi EV. Untuk itu, kerja sama lintas sektor sangat diperlukan.
Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa perkembangan industri kendaraan listrik sampai saat ini cukup positif.
Perkembangan EV ini perlu terus didorong untuk mewujudkan masa depan transportasi yang ramah lingkungan, inklusif, dan modern.
“Kendaraan listrik menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan produksi kendaraan listrik di Indonesia perlu didasarkan pada praktik yang ramah lingkungan mulai dari hulu hingga hilir,” kata Airlangga. (HS-08)