in

WHO Menangkal Kabar Tak Jelas Tentang Covid-19

Ilustrasi : Setkab.go.id

 

HALO GROBOGAN – Berbagai cara dilakukan aparat pemerintah di Kabupaten Grobogan, untuk menyosialisasikan bahaya Covid-19, termasuk di antaranya dengan ikut merilis informasi dari organisasi kesehatan dunia (WHO), melalui laman resmi Pemkab setempat.

Upaya ini sekaligus untuk menangkal informasi yang tidak jelas sumbernya, tentang Covid-19.

Di media sosial dan dunia maya, beberapa kali muncul unggahan yang menyebutkan bahwa cuaca panas dan lembab seperti di Indonesia, dapat mencegah perkembangan virus Covid-19.

Hal itu dibantah oleh WHO dengan mengatakan bahwa iklim cuaca panas dan lembab seperti Indonesia, tidak bisa mencegah Coronavirus. Cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan sering membersihkan tangan.

Mencuci tangan adalah salah satu cara untuk menghilangkan virus dan mencegah infeksi saat kita menyentuh mata, mulut, atau hidung.

WHO juga menyebutkan bahwa cuaca dingin dan salju, tidak bisa membunuh coronavirus. Demikian pula dengan mandi air panas, juga tidak bisa mencegah Covid-19.

Coronavirus penyebab Covid-19 juga tidak dapat ditransmisikan melalui produk atau barang dari Cina, atau negara mana pun di mana kasus telah dilaporkan.

Penyebaran virus ini, juga tidak seperti demam berdarah, yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk. Namun mencegah perkembangbiakan nyamuk, tetap penting untuk mencegah wabah lain, seperti demam berdarah dan malaria.

Penggunaan pengering tangan juga tidak efektif untuk membunuh coronavirus. Akan lebih efektif, sebelum menggunakan pengering tangan, terlebih dulu mencuci tangan menggunakan antiseptik.

Penggunaan lampu ultraviolet untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya juga tidak dianjurkan, karena radiasinya dapat menyebabkan iritasi kulit.

Semua yang lolos dari pemeriksaan suhu tubuh, juga bukan berarti bebas 100 persen dari Covid-19. Peningkatan suhu tubuh hingga lebih dari 27 derajat celsius, memang merupakan salah satu gejala Covid-19.

Tetapi orang dengan suhu tubuh tinggi, juga bukan selalu menderita Covid-19. Bisa saja orang tersebut sakit akibat infeksi lain.

Pun tidak semua orang yang terjangkit Covid-19, dengan serta merta menampakkan gejala, termasuk peningkatan suhu tubuh. Jika orang yang terinfeksi sudah mengalami demam, alat pengukur suhu ini cukup berguna. Tetapi harus diketahui pula, bahwa rentang waktu masuknya virus hingga penderita menampakkan gejala demam, berkisar dua hingga sepuluh hari.

Karena itu ketika berada di dalam gedung dan semua orang yang masuk sudah lolos pemeriksaan suhu tubuh, bukan berarti orang-orang tersebut tidak membawa virus Covid-19. Karena itu langkah terbaik adalah tetap menerapkan protokol kesehatan.

Langkah keliru selanjutnya, adalah menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh, dengan maksud membunuh coronavirus. Alkohol dan klorin memang mungkin berguna untuk mendisinfeksi permukaan, seperti pagar, pegangan tangan, atau lantai.

Tetapi jika disemprotkan ke tubuh manusia, justru dapat menimbulkan masalah kesehatan baru. Terlebih jika sampai masuk ke saluran pernafasan.

Bagi pencinta hewan, juga tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dengan menyentuh peliharaan, seperti anjing atau kucing, dapat menyebabkan kita terinfeksi virus corona.

Walaupun demikian, tetap disarankan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, setelah kontak dengan hewan peliharaan.

Vaksin pneumonia juga tidak bisa melindungi Anda dari Covid-19. Dari hasil penelitian, yang terbukti ampuh, adalah vaksin khusus, termasuk yang kini beredar di Indonesia.

Vaksin Covid-19, seperti produk Sinovac yang digunakan di Indonesia, juga sudah mendapat izin dari BPOM dan dijamin halal oleh MUI.

WHO juga menyampaikan bahwa air garam bawang putih, tidak bisa melindungi dari infeksi Covid-19. Demikian pula dengan antibiotik. antibiotik tidak akan efektif untuk mencegah dan mengobati coronavirus. Penting untuk diketahui, bahwa antibiotik adalah untuk melawan bakteri, sedangkan Covid-19 adalah virus.

Virus Covid-19 ini juga menyerang tanpa pandang bulu. Semua orang dan segala usia bisa terjangkit. Tetapi khusus bagi orang-orang dengan penyakit asma, diabetes, penyakit jantung, automimun dan manula, lebih rentan karena kondisi kesehatan mereka buruk. (Laman resmi Pemkab Grobogan dan berbagai sumber lain, HS-08)

Monitoring PPKM di Lorong Indah, Petugas Temukan Pelanggaran PPKM

Persiapan Porprov 2022, KONI Kendal Mulai Seleksi Pelatih Pustalkab 2021