in

STABN Sriwijaya Wisuda 68 Sarjana, Sekjen Harap Jadi Penggerak Perdamaian

Sekjen Kemenag, M Ali Ramdhani. (Foto : kemenag.go.id)

 

HALO SEMARANG – Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) menggelar wisuda Sarjana ke-18.

Ada 64 mahasiswa yang diwisuda, berasal dari jurusan Pendidikan Keagamaan Buddha, Kepenyuluhan Buddha, Ilmu Komunikasi Buddha, Pendidikan Psikologi Konseling Buddha, dan Bisnis Manajemen Buddha.

Proses wisuda dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, M Ali Ramdhani, sekaligus memberikan orasi ilmiah.

“Generasi muda berperan penting dalam membangun bangsa yang harmonis, toleran, dan kompetitif di kancah global,” kata Kang Dhani sapaan akrabnya, di Tangerang, beberapa waktu lalu.

“Lulusan STABN Sriwijaya diharapkan tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga mampu menjadi penggerak perdamaian dan harmoni, sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan Buddha,” kata Dhani, seperti dirilis kemenag.go.id.

Kang Dhani menjelaskan bahwa di era global saat ini, kontribusi pemuda sebagai generasi penerus bangsa cukup signifikan.

Para pemuda, menurut dia merupakan penentu baik dan buruknya bangsa ini. Oleh karenanya, pemuda bangsa harus bisa secara cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Tentunya dengan belajar di Perguruan Tinggi Keagamaan, selain dididik sebagai ilmuan juga terdidik secara agama.

Ketua STABN Sriwijaya, Edi Ramawijaya Putra menyampaikan terima kasih, di tengah kesibukan, Sekjen Kemenag dan rombongan masih dapat hadir pada Wisuda ke-18 STABN Tangerang.

Wisuda kali ini mengusung tema ‘Lulusan STABN Sriwijaya Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045’.

Wisuda ke-18 ini tidak hanya menjadi momen perayaan prestasi akademik tetapi juga tonggak penting bagi STABN Sriwijaya dalam mempersiapkan generasi penerus yang akan membawa nilai-nilai kenusantaraan dan Buddhisme ke arah yang lebih maju dan berdaya saing global.

“Dengan tema ini diharapkan lulusan STABN mampu dan berani menggali segala potensi agar dapat berperan ditengah Masyarakat,” kata Edi Ramawijaya Putra.

Edi Ramawijaya Putra menilai bahwa lulusan STABN selaku generasi Buddhis yang diharapkan membawa perubahan positif, tidak hanya di komunitas Buddhis tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat Indonesia.

“Jadilah pemimpin yang berintegritas, profesional, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dharma,” tandas Edi Ramawijaya Putra.

Dirjen Bimas Buddha Supriyadi mengapresiasi keberhasilan STABN Sriwijaya dalam mencetak lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan keterampilan hidup. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha mendukungan penuh STABN yang tengah berproses menuju Istitut.

“Selaku Dirjen, Saya mendukung penuh transformasi STABN Sriwijaya menjadi institute. Ini bagian dari upaya pemerintah meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi Buddhis di Indonesia,” kata Supriyadi. (HS-08).

Transformasi STABN Jadi Institut Buddha Pertama di Indonesia Masuki Tahap Asesmen Lapangan

1.000 Penyuluh Agama dan Aktivis Pemuda Ikuti Kemah Moderasi Beragama