HALO BATANG – Peran Radio Republik Indonesia (RRI) dari masa ke masa makin menunjukkan kemajuannya.
RRI bersama berbagai pihak, salah satunya Pemerintah Kabupaten Batang, turut mempublikasikan segala informasi kepemerintahan dan kearifan lokal setempat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batang, Triossy Juniarto mengatakan pada usia yang menginjak Ke-79, RRI telah membuktikan kontribusinya, dalam mendukung terwujudnya keterbukaan informasi publik melalui media radio yang beragam.
“Terima kasih RRI sudah bersinergi dengan Pemda Batang dalam mempublikasikan segala kegiatan maupun hasil-hasil pembangunan daerah,” katanya, di Diskominfo Batang, Kabupaten Batang, Kamis (12/9/2024), terkait Hari Radio Nasional 2024 dan HUT RRI.
Hal ini membuktikan, RRI di usianya yang makin matang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap kemajuan Pemkab Batang, karena seluruh pencapaian yang telah diraih terpublikasikan dengan cepat.
Di sisi lain, mengingat saat ini telah memasuki tahun politik, Triossy Juniarto mengharapkan agar RRI tetap dapat mengedukasi publik melalui perannya di media radio maupun online.
“Tetap menjaga persatuan dan kesatuan, walaupun berbeda dalam pandangan politik,” ujar dia, seperti dirilis batangkab.go.id.
Sementara itu seperti dirilis RRI, melalui laman resminya, menyebutkan Hari Radio Nasional diperingati setiap tanggal 11 September. Ini juga berkaitan erat dengan Hari Ulang Tahun Radio Republik Indonesia (RRI).
Di tahun 2024 genap sudah RRI berusia ke-79. Diusirnya yang sudah tidak muda lagi ini, RRI terus bertransformasi dengan semakin berkembangnya era digital saat ini.
Korbid Pengawasan Isi Siaran KPID Jawa Timur, Sundari mengatakan tema ‘Inspirasi keindonesiaan’ yang di usung RRI memiliki makna yang dalam.
“Publik masih memiliki kenangan indah terhadap radio di masa lalu yang tidak dapat dilupakan, hal inilah yang membangun ikatan emosional antara media radio dengan pendengarnya. Apalagi radio memiliki aksesbilitas yang mudah sebab dapat dijangkau oleh semua kalangan tanpa perlu perangkat canggih dapat menikmati konten siaran,” ucap Sundari, Rabu (11/9/2024).
Selain itu, radio berperan sebagai refleksi budaya dengan membahas isu lokal dan menggunakan bahasa daerah dalam setiap konten siaran yang menunjukkan keanekaragaman budaya. Radio juga dapat menjadi media edukasi terutama di daerah terpencil karena mudah diakses dan tidak memerlukan banyak biaya.
“RRI sebagai lembaga penyiaran publik, yang ada pada setiap daerah di Indonesia dapat menjadi alat pemersatu bangsa dengan menyatukan kemajemukan yang ada di masyarakat Indonesia’, ujarnya. Sehingga tema ‘Inspirasi keindonesiaan’ sangat sesuai dengan kondisi media radio saat ini. (HS-08)