in

Personel Polri Berjalan Kaki Sisir Daratan Dalam Pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun yang Hilang ketika Kejar KKB

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo. (Foto : humas.polri.go.id)

 

HALO SEMARANG – Puluhan personel gabungan dari Brimob dan Polres Teluk Bintuni, terlibat dalam Operasi SAR Polda Papua Barat 2025, untuk mencari keberadaan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang dilaporkan hilang beberapa bulan lalu.

Humas Polri dalam keterangannya seperti yang dirilis humas.polri.go.id, mengungkapkan memasuki hari keempat Operasi Alfa Bravo Moskona 2025 Mabes Polri tersebut, personel melakukan pencarian melalui dua jalur.

Satu tim menggunakan long boat, menyusuri Kali Rawara di tiga Zona Pencarian yaitu Zona Merah, Zona Kuning dan Zona Hijau, serta penyisiran darat menembus hutan lebat dan rawa-rawa dengan berjalan kaki oleh personel gabungan.

Fokus pencarian yang berada di wilayah yang dikategorikan sebagai Zona Merah, adalah area rawan perlintasan KKB, yang diyakini sebagai titik hilangnya korban.

Zona Merah Pencarian dengan luas total area pencarian mencapai sekitar 132 kilometer persegi ini, terbentang sepanjang 22 kilometer mengikuti aliran Kali Rawara, dengan lebar area pencarian +-300 Meter dari bibir kali di sisi kiri dan kanan menyesuaian dengan kontur dan hambatan medan yang dilalui .

Kegiatan penyisiran darat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol  Johnny Eddizon Isir, bersama 120 personel gabungan yang terdiri atas 60 personel SAR Brimob, 50 personel pengamanan Brimob, dan 10 personel Polres Teluk Bintuni.

Seluruh Tim bergerak dengan berjalan kaki menyusuri setiap sektor secara menyeluruh.

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan bahwa pencarian dilakukan dengan kehati-hatian dan meneliti setiap bagian area yang dilintasi.

“Selain penyisiran menggunakan perahu, personel juga melakukan pencarian darat dengan berjalan kaki, menyisir semak belukar, hutan belantara, tumpukan kayu, hingga area-area tersembunyi di sepanjang tepian kali,” kata dia.

Operasi pencarian ini akan terus dilanjutkan hingga diperoleh titik terang keberadaan Iptu Tomi.

Polda Papua Barat menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proses ini secara tuntas dan memberikan kejelasan bagi keluarga serta institusi.

“Kami mengharapkan kesabaran dari semua pihak terhadap hasil proses pencarian ini, proses pencarian telah diupayakan maksimal namun hambatan alam baik hujan lebat dan angin, kuatnya arus sungai pasca hujan dan medan hutan lebat dan rawa-rawa, kami juga mempertimbangan keselamatan Personel di lapangan,” kata Kombes Benny.

Hilang

Untuk diketahui Inspektur Satu Tomi Samuel Marbun yang saat itu menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Teluk Bintuni, bersama pasukan gabungan memantau aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB), atau yang menurut istilah TNI disebut TPNPB OPM Marthen Aikingking di Distrik Mokona, Teluk Bintuni.

Namun ketika menyeberang Sungai Rawara, Iptu Tomi hanyut, sementara anggota pasukan lain selamat.

Informasi soal insiden yang menimpa Iptu Tomi Marbun, disampaikan oleh komandan Batalyon Yonif 642/Kapuas, setelah menerima laporan dari anggota Satgas menggunakan HT satelit.

Tim gabungan TNI-Polri pun bergerak mencari Iptu Tomi selama 14 hari mulai 18 Desember 2024, namun tidak menemukan korban.

Pada 27 Januari 2025 hingga 3 Februari 2015 juga dilakukan pencarian tahap kedua, namun tetap menemukan korban.

Diserang

Sementara itu saat operasi berlangsung, salah satu anggota tim, yakni Bharatu Komang Ngurah mendapat serangan bertubi-tubi dari lebah hutan.

“Tadi baru saja kita evakuasi darurat, personel Satgas SAR Korbrimob Polri yang tergabung dalam Operasi Alpha Bravo Moskona 2025. Untuk Satgas SAR ini sudah mendahului berada di hutan,” kata KBP Teguh Triwantoro, yang selaku Kaposko dalam operasi ini, kemarin

.Ia menjelaskan, insiden terjadi ketika tim tengah menyusuri area di antara Kali Cempedak dan lokasi dugaan hilangnya Iptu Tomi.

Pada pukul 13.00 WIT, laporan diterima melalui HT satelit, bahwa salah satu anggota, Bharatu Komang Ngurah, mengalami sengatan hewan beberapa kali di tubuhnya.

“Pada waktu kita drop logistik ke jajaran tim, kami mendapatkan laporan bahwa ada satu anggota terkena sengatan hewan, dalam hal ini lebah. Lokasinya ada di tengah hutan, di antara Kali Cempedak dan TKP hilangnya Iptu Tomi,” terang KBP Teguh.

Medan yang sulit, termasuk arus sungai yang deras, menjadi hambatan besar bagi proses evakuasi. Bahkan, helikopter yang dikerahkan untuk evakuasi sempat kesulitan mendarat di lokasi.

“Koordinat sudah dikirim, namun helikopter tidak bisa mendarat karena landing zone-nya tertutup arus sungai. Kami sempat melakukan manuver beberapa kali namun tetap tidak memungkinkan, sehingga kami kembali ke posko untuk konsolidasi,” ungkapnya.

KBP Teguh menambahkan, kondisi Bharatu Komang sempat kritis akibat sengatan lebah. Namun berkat kesigapan tim evakuasi, Subsatgas Dokkes dan semangat para personel, proses penyelamatan akhirnya berhasil dilakukan meski cuaca buruk menghambat kegiatan. (HS-08)

Hadiri Grand Final Pemilihan Kakang Mbekayu, Bupati Purbalingga Donasikan Gajinya Rp 25 Juta

Tegakkan Disiplin, Propam Polres Rembang Cek Sikap Tampang Bintara Remaja