in

Pemkot Semarang Ingin Kearifan Lokal Jadi Daya Tarik Wisata

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi ikut mempraktikkan membuat jenang saat saat menghadiri Festival Budaya Gondoriyo pada Minggu (1/12/2019) di Ngaliyan, Kota Semarang.

 

HALO SEMARANG – Banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang, hingga mencapai 5,7 juta orang pertahun pada 2018, belum membuat Pemerintah kota Semarang berhenti berinovasi. Pemerintah Kota Semarang pun makin giat mengembangkan wisata dengan keunggulan kearifan lokal.

“Akan kami arahkan, wisatawan itu tidak hanya ke Sam Poo Kong, Lawang Sewu, Kota Lama, atau Semarang Bridge Fountain, tapi juga masuk ke pariwisata yang mengutamakan kearifan lokal. Seperti di Gondoriyo dan beberapa kampung wisata lain,” ungkap Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat menghadiri Festival Budaya Gondoriyo pada Minggu (1/12/2019) di Ngaliyan, Kota Semarang.

Kelurahan Gondoriyo sendiri memiliki destinasi baru bernama Curug Gondoriyo, dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata dengan keunggulan kearifan lokalnya.

“Sebelumnya saya mendengar ada curug di Gondoriyo awal tahun 2019 lalu. Kemudian diberi lampu-lampu, dibuat spot foto-foto instagramable dan Alhamdulillah jadi viral.” ungkap Hendi sapaan akrab wali kota bercerita awal mula dirinya tahu tentang Curug Gondoriyo.

Curug Gondoriyo mulai awal tahun ini menarik banyak minat wisatawan, salah satunya karena pengelola mempercantik curug saat malam hari menggunakan lampu warna-warni. Curug setinggi 20 meter ini juga unik, karena terdapat gua sepanjang 2,5 meter di dalam air terjun.

Meski demikian, menurut Hendi, Curug Gondoriyo masih memerlukan pembenahan agar lebih menarik wisatawan.

“Tempat pariwisata itu yang pertama adalah aksesnya harus gampang. Aksesibilitas itu macam-macam, mulai dari transportasi umumnya sampai jalan masuknya.” ungkap Hendi.

Hal tersebut diungkapkan karena saat berkunjung pertama kalinya ke curug tersebut, Hendi menilai akses jalan susah dijangkau. Pihaknya pun meminta kepada dinas terkait agar akses jalan diperbaiki akhir tahun ini.

Hendi juga berpesan agar Gondoriyo menggelar atraksi kesenian sebagai pemikat wisatawan secara kontinyu.

“Kesenian itu harus rutin diadakan, sehingga orang datang ke sini tidak hanya menikmati kecantikan curug ini saja. Tapi juga ada event atraksi, ada lesung, setap hari ada yang masak jenang, jangan setahun sekali,” pesan Hendi.

Gondoriyo sendiri memiliki sejumlah kesenian yang dapat dikategorikan sebagai wisata kearifan lokal, karena memiliki sejumlah kesenian berupa Susrukwangan & Gejluk Lesung. Selain itu juga ada ragam kuliner lokal seperti Jenang Gondoriyo, Nasi Bleduk dan Wedang Sinom yang bisa jadi daya pikat untuk menarik wisatawan.(HS)

Pemkot Semarang Raih Dwija Praja Nugraha

PSI Berharap Bisa Usung Jurnalis di Pilwakot Semarang 2020