HALO KENDAL – Ketua DPRD Kendal, Mahfud Sodiq berharap, permasalahan masyarakat terdampak banjir bisa segera terselesaikan. Oleh karena itu pihak DPRD Kendal mendorong agar bantuan tanggap darurat (BTT) bencana segera dicairkan.
Hal itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat Terkait Penanganan Bencana di Kabupaten Kendal di Ruang Paripurna DPRD Kendal, Kamis (30/1/2025).
Menurut Mahfud, dampak banjir akibat jebolnya Tanggul Sungai Bodri di Kecamatan Patebon yang terjadi pada Selasa 21 Januari 2025 lalu hingga kini masih membutuhkan penanganan yang serius.
“Agar segera diatasi persolan yang mendesak, baik itu sampah atau apapun ini ada anggaran dari APBD agar segera tersalurkan,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).
Mahfud menyebut, beberapa permasalahan yang terungkap dan harus segera dituntaskan di antaranya evakuasi sampah dan pembersihan lumpur. Perbaikan saluran air PDAM, perbaikan saluran air, termasuk dapur umum dan beberapa warga yang masih mengungsi.
Dirinya juga menyampaikan, ada evaluasi dari sisi komando, tupoksi masing-masing OPD terkait yang menangani bencana. Meskipun sudah berjalan dengan baik, tetapi secara organisasi masih banyak catatan.
“Kami ingin agar ini dievaluasi lagi, supaya ke depan, baik relawan maupun OPD teknis, tidak terkesan sendiri-sendiri, terutama soal data tunggal yang harus segera dibenahi lagi,” tandas Mahfud.
Sebelumnya, Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan, bencana banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Bodri di Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon dinyatakan sebagai darurat bencana sejak 20 Januari 2025.
Untuk pencarian dana tanggap darurat, masih menunggu SK Bupati tentang tanggap darurat dan SK pemanfaatan belanja tidak terduga.
“Kami menunggu laporan dari desa untuk diajukan ke Bupati, supaya SK-nya segera turun. Untuk besar anggarannya, nanti ada rapat dengan OPD-OPD terkait,” ujar Pj Sekda.(HS)