HALO KENDAL – Pascabencana banjir bandang yang terjadi Senin (20/1/2025) lalu, kondisi SMP Negeri 2 Patebon hingga kini belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan banjir meninggalkan lumpur tebal masuk ke seluruh ruang kelas, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkannya.
Banjir yang merendam seluruh ruangan kelas SMP Negeri 2 Patebon, juga mengakibatkan hampir seluruh peralatan sekolahan, seperti buku dan alat peraga sekolah menjadi rusak.
Kepala SMP Negeri 2 Patebon, Kuncoro Pujiarto mengatakan, sampai saat ini, kondisi sekolah belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena lingkungan sekolah masih dipenuhi lumpur.
“Padahal sudah dikerahkan bantuan tenaga, seperti PMI, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan para relawan. Ya mungkin karena lumpurnya setebal sekitar 20 sampai 30 sentimeter, sehingga sulit untuk dibersihkan,” ungkapnya.
Kuncoro menyebut, seluruh peralatan sekolah, seperti meja kursi siswa juga banyak yang rusak dan terkena lumpur yang tidak mudah dibersihkan.
“Untuk sementara, pembelajaran siswa dilakukan secara daring atau online. Pembelajaran di kelas bisa aktif lagi diperkirakan beberapa pekan ke depan lagi, sampai kondisi lingkungan sekolah sudah bersih dari lumpur,” jelasnya.
Kondisi yang sama juga dialami SD Negeri 2 Kebonharjo Patebon. Di mana seluruh ruangan dipenuhi dengan lumpur tebal yang dibawa banjir bandang.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Sulardi mengatakan, untuk pembersihan lumpur bekas banjir, hingga hari ini baru sekitar 50 persen.
“Pembersihan lumpur mengalami kesulitan, karena cukup tebal dan hampir setiap hari masih turun hujan. Kondisi pascabanjir sangat parah, sehingga untuk pemulihan membutuhkan waktu yang cukup lama,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Sulardi menjelaskan, terkait dengan pengadaan peralatan yang rusak, pihaknya sedang mengupayakan untuk menggunakan bantuan anggaran dari provinsi.
Namun menurutnya, bantuan dari provinsi tersebut, lokusnya harus diubah terlebih dahulu, agar bisa dialihkan untuk penanganan sekolah terdampak banjir.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi, untuk bantuan pengadaan mebel tahun ini akan dialihkan ke SMP Negeri 2 Patebon,” ujarnya.
Sulardi juga menyebut, pihak Disdikbud Kendal terus berupaya secara maksimal agar kondisi lingkungan kedua sekolah tersebut normal kembali. Selain itu juga mengganti peralatan sekolah yang rusak, seperti buku-buku pelajaran, meja kursi, komputer dan lainnya. (HS-06)