HALO BISNIS – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar produk yang dihasilkan tidak hanya bersaing di pasar domestik, tapi mampu menembus pasar ekspor.
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Jateng, Iss Savitri Hafid mengatakan, produk UMKM di wilayah Jawa Tengah berpotensi besar menembus pasar ekspor.
Menurutnya, guna mendorong produk tersebut dapat bersaing, pihaknya menggelar UMKM Gayeng 2020 secara virtual mulai 21-2 Oktober2020 di www.gayengexpo.id.
“UMKM Gayeng juga diarahkan untuk masuk pasar ekspor. Ini dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Selain itu, juga memberi pengalaman baru bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan produk UMKM yang berkualitas ekspor,” katanya di Semarang, Senin (19/10/2020).
Iss menambahkan, melalui UMKM Gayeng ini diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM masuk di era digital.
“Kami berusaha untuk mengajak UMKM yang belum memasarkan secara online untuk bisa memanfaatkan pemasaran online bagi pelaku usaha yang sudah digital, dapat memaksimalkan manfaat yang diperoleh secara digital,” ujarnya.
Iss menambahkan dalam kegiatan tersebut digelar pelatihan untuk membekali pelaku UKM agar bisa menembus pasar ekspor.
“Mereka diberi pelatihan seputar product development, packaging, labeling, market development research, dan segala hal yang membuat sebuah produk layak ekspor,” tuturnya.
Di Jawa Tengah, lanjutnya, jumlah UKM mencapai hingga empat juta dengan berbagai produk.
“Dengan potensi yang sangat besar itu, setiap tahun Bank Indonesia Jawa Tengah selalu melakukan kurasi untuk selanjutnya ditemukan dengan potential buyer,” ujarnya.
Lebih lanjut Iss menjelaskan, beberapa pelaku UMKM yang dilibatkan dalam UMKM Gayeng 2020 bervariasi mulai produk agro, makanan dan minuman serta UMKM furnitur dan kerajinan, fasion, tekstil, asesoris dan lainnya.
“Melalui kegiatan ini diharapkan banyak UMKM di Jawa Tengah mampu menembus pasar ekspor,” katanya.(HS)