in

Bahas Media Sosial, Diskominfo Karanganyar Gelar Sarasehan

Sarasehan Diskominfo Karanganyar bersama para pegiat medsos dan komunitas radio penyiaran, di Agro Wisata Kembang Desa, Matesih, belum lama ini. (Foto : Karanganyarkab.go.id)

 

HALO KARANGANYAR – Kecenderungan sebagian warga masyarakat untuk lebih mempercayai konten media sosial, diungkap dalam sarasehan Diskominfo Karanganyar bersama para pegiat medsos dan komunitas radio penyiaran, di Agro Wisata Kembang Desa, Matesih, belum lama ini.

Bukan hanya untuk memperoleh informasi, masyarakat juga cenderung menyampaikan aduan mengenai pelayanan publik melalui media sosial.

Admin medsos Info Warga Karanganyar (Iwaka), Samudra, menyampaikan di ranah media sosial, sering muncul beragam aduan, seperti soal jalan rusak. Jarang masyarakat menyampaikan aduan semacam itu ke dinas yang membidangi.

“Contoh lain, bantuan-bantuan seperti RTLH, bila tidak dapat, maka curhatnya di media sosial. Misal kerepotan mengurus BPJS, ceritanya ke media sosial,” kata dia.

Pendapat senada disampaikan penyiar LPPL Radio Swiba, Dede. Dia juga mengatakan, masyarakat lebih suka dengan berita-berita berita-berita yang “destruktif” dan judul yang bombastis.

Di sisi lain, dengan tingkat literasi digital yang masih rendah, sebagian masyarakat hanya membaca judulnya saja, bukan esensi isi dari berita.

Koordinator Relawan Anti Hoak Karanganyar (RAHKA), Hartono, dalam tanya jawab pada kegiatan tersebut menambahkan, terkadang pegiat medsos memang berusaha meminta konfirmasi informasi ke dinas tertentu.

Namun disayangkan, mereka justru tidak mendapat tanggapan yang memadai, sehingga harus menggali informasi dari sumber lain.

Sementara itu, koordinator kegiatan Seksi Pelayanan Informasi Publik (PIP) Diskominfo Karanganyar, Sopiyatun mengatakan sebetulnya seluruh informasi program kegiatan di Kabupaten Karanganyar, telah terpusat di Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID).

Seluruh OPD sudah diwajibkan untuk mempublikasikan informasi apapun yang tergolong terbuka kepada publik. Namun kewajiban publikasi informasi ini, memang masih diprioritaskan melalui media website.

Sementara sekarang ini masyarakat lebih cenderung mengakses informasi melalui medsos. Untuk itu Diskominfo mendorong Perangkat Daerah untuk mulai aktif di media sosial.

“Informasi di Medsos sedang kita giatkan agar informasi tidak hanya di website tapi juga diposting di medsos,” kata dia, seperti dirilis Karanganyarkab.go.id.

Kepala Diskominfo Karanganyar, Sujarno, dalam acara tersebut mengajak seluruh pegiat medsos dan komunitas radio untuk bersama – sama bersinergi memerangi hoax yang berkembang di masyarakat.

Menurutnya, warganet di media sosial memang menuntut kecepatan informasi, meski birokrasi sedikit menghambat, namun hal itu dilakukan dalam rangka mengedepankan keakuratan informasi yang akan beredar.

Kegiatan sarasehan dengan tema “Waspada Hoax dengan Literasi Digital” tersebut dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh pegiat medsos dan komunitas radio penyiaran se-Karanganyar. (HS-08)

Bupati Berharap TPS3R Desa Wado Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

Komisi B DPRD Jateng Minta Jangan Ada Permainan Harga Minyak Goreng