in

Atasi Kelangkaan, Pemkab Jepara Kembali Sediakan Minyak Goreng Murah

Bupati Jepara Dian Kristiandi, memantau operasi pasar minyak goreng, di Kantor Kecamatan Pakisaji. (Foto : Jepara.go.id)

 

 

HALO JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, kembali menggelar operasi pasar, dengan menggelontorkan 3.990 liter minyak goreng, di sejumlah kecamatan, yakni Pakis Aji, Batealit, Kedung, Pecangaan, Kalinyamatan, Welahan dan Mayong. Masing-masing kecamatan disediakan 570 liter.

Bupati Jepara Dian Kristiandi, dalam pantauannya di Kecamatan Pakisaji mengatakan Pemkab Jepara terus berupaya agar pasokan minyak goreng ke wilayahnya kembali lancar.

Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jateng dan produsen, untuk menjamin ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Namun demikian untuk mengatasi persoalan kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng ini, menurut Andi diperlukan kebijakan dari hulu hingga ke hilir.

“Kami berupaya agar harga minyak goreng di level harga yang terjangkau. Salah satunya dengan operasi pasar,” kata dia.

Terkait tingginya animo masyarakat dalam kegiatan operasi pasar minyak goreng ini, Bupati menyampaikan pihaknya akan mengupayakan dan mengkomunikasikan dengan Pemprov Jateng. Komunikasi ini untuk kemungkinan mendapatkan pasokan minyak goreng tambahan, yang akan disalurkan melalui operasi pasar.

“Kita akan upayakan komunikasi dengan provinsi, siapa tahu nanti ada kegiatan serupa. Karena ini cukup membantu masyarakat. Meskipun sebenarnya yang terpenting, memperlancar distribusi agar tidak seperti ini,” jelas Andi.

Dia juga menyampaikan, dalam operasi pasar tersebut, Pemkab Jepara menyediakan, 3.990 liter minyak goreng, untuk dibagi di Kecamatan Pakis Aji, Batealit, Kedung, Pecangaan, Kalinyamatan, Welahan, dan Mayong. Masing-masing kecamatan disediakan 570 liter minyak. Selain itu kegiatan ini juga dilaksanakan di sejumlah pasar tradisional.

Setiap warga hanya diperbolehkan membeli dua liter minyak goreng, dengan harga Rp 14 ribu per liter, sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Dengan penyediaan minyak goreng murah ini, bupati berharap masyarakat akan sedikit terbantu dengan berkurangnya layanan di tiap toko yang sedang mengalami keterlambatan pasokan minyak goreng. Kalaupun ada, harganya juga cukup mahal.

Salah satu warga Desa Bulungan, Yeni mengaku sejak pagi mengantre kupon untuk bisa membeli minyak goreng murah. Meskipun cukup lama, dia mengaku senang mendapat minyak goreng kemasan botol ini.

“Alhamdulillah dapat jatah 2 botol. Bisa untuk keperluan seminggu,” kata dia. (HS-08)

Produksi Gabah di Jateng Meningkat 1,36 Persen

Simpul Rahima Dampingi Usaha Kecil Milik Perempuan di Jepara