HALO SEMARANG – Destinasi ruang bawah tanah Museum Lawang Sewu kini menarik perhatian banyak pengunjung, dengan rata-rata kunjungan mencapai 200-300 orang per hari. Ruang bawah tanah yang sempat ditutup selama sepuluh tahun ini dibuka kembali untuk umum pada 3 Desember 2024 lalu. Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasi KAI Wisata, Wawan Ariyanto, saat ditemui di Museum Lawang Sewu pada Jumat, 14 Februari 2025.
Wawan menjelaskan, bahwa pembukaan kembali ruangan bawah tanah ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat. “Banyak pengunjung yang penasaran ingin melihat perubahan yang terjadi setelah ruangan ini ditutup selama satu dekade. Begitu dibuka, minat masyarakat untuk mengunjungi basement Lawang Sewu pun meningkat,” jelasnya.
Sejak pembukaannya, tingkat kunjungan mengalami lonjakan signifikan, dengan rata-rata 200-300 pengunjung setiap hari. “Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Mereka ingin melihat langsung ruang bawah tanah yang telah lama tertutup ini,” tambah Wawan.
Untuk memberikan kesempatan lebih banyak bagi pengunjung, ruang bawah tanah dibuka hingga pukul 20.00 WIB pada hari biasa, sedangkan pada akhir pekan, jam operasional diperpanjang hingga pukul 21.00 WIB.
Sebagai informasi, ruang bawah tanah ini awalnya berfungsi sebagai sistem drainase. Namun, selama pendudukan Jepang, ruang tersebut digunakan sebagai penjara bawah tanah. Setelah ditutup pada tahun 2014, ruangan ini kini dibuka kembali sebagai destinasi wisata sejarah yang menarik bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi masa lalu.
Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang, Museum Lawang Sewu terus berupaya untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan menjaga nilai sejarah yang ada di dalamnya.(HS)