HALO SEMARANG – Pandemi Covid-19 berdampak pada proses pembangunan di Kota Semarang. Hal itu karena ada pemangkasan anggaran kegiatan di beberapa dinas teknis, salah satunya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.
Akibatnya, banyak kegiatan yang sedianya akan dijalankan tahun ini harus ditunda pelaksanaannya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala DPU Kota Semarang, Sih Rianung usai mengikuti rapat dengan Komisi C DPRD Kota Semarang, Selasa (14/7/2020).
Sebelumnya, kata dia, DPU Kota Semarang mempunyai anggaran kurang lebih Rp 320 miliar dari APBD 2020 untuk beberapa pembangunan infrastruktur.
Namun karena adanya pendemi Covid-19, anggaran tersebut dipangkas hingga tersisa Rp 124 miliar.
Dengan adanya pemangkasan anggaran yang cukup besar itu, DPU Kota Semarang tahun ini hanya fokus dalam hal pemeliharaan infrastruktur. Salah satunya pemeliharaan jalan dan saluran.
“Ada beberapa rencana pembangunan yang harus kami tunda. Di antaranya penataan saluran kawasan Simpanglima, peningkatan saluran Jalan Gatot Subroto, pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo, pembangunan embung, dan lainnya,” kata dia.
Beberapa proyek besar tersebut, nantinya akan diajukan kembali anggaran pembangunannya pada APBD tahun 2021 mendatang.
Satu-satunya proyek fisik yang masih dilaksanakan, katanya, adalah pembangunan dan pelebaran Jalan Sriwijaya. Dengan total anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 1,5 miliar, pembangunan jalan dengan sistem swakelola ini tetap dilanjutkan.
Apalagi prosesnya sudah memasuki pembuatan lapisan dasar jalan atau fondasi, setelah sebelumnya dilakukan penataan lahan.
“Nantinya kekurangan anggaran akan diajukan kembali pada anggaran perubahan tahun ini untuk rencana pengaspalan. Sedangkan pembangunan trotoar dan penataan kawasannya, akan diajukan pada 2021,” kata Rianung.
Ditambahkan, pembangunan Jalan Sriwijaya memang masuk prioritas DPU Kota Semarang, karena dengan pembangunan jalan tersebut diharapkan bisa mengangkat ekonomi kawasan.
Apalagi di wilayah itu ada aset pemkot, eks-lahan Wonderia yang saat ini masih ditawarkan pengelolaannya ke investor.
“Kami berharap proyek tersebut akan selesai akhir tahub 2021,” tandasnya.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto menegaskan, tahun ini memang banyak anggaran di dinas teknis yang dirasionalisasi guna penanganan Covid-19.
Program pembangunan yang sekiranya mendesak, diharapkan bisa diajukan kembali pada anggaran perubahan.
“Untuk DPU, misalnya anggaran yang mendesak adalah untuk pengadaan bahan bakar pompa pengendali banjir. Karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Kami juga tak ingin masalah banjir yang selama ini mulai tertangani, kembali meresahkan masyarakat,” tandasnya.(HS)