in

300 Keluarga di Keluarahan Tambakrejo, Semarang Belum Miliki Jamban

Foto Ilustrasi.

 

HALO SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus melanjutkan program jambanisasi bagi warga kurang mampu. Tahun ini melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang akan memfokuskan program tersebut di Kelurahan Tambakrejo. Dari data yang ada, daerah tersebut terdapat 300 keluarga yang belum mempunyai jamban pribadi. Dalam kesehariannya, mereka buang air besar di tambak dan tempat umum lain yang tidak semestinya. Hal itu tentu sangat rentan mendatangkan masalah kesehatan bagi warga di sekitarnya.

Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali mengatakan, faktor kesadaran masyarakat menjadi penyebab utama mereka tidak memiliki jamban. Melalui program jambanisasi, Pemkot Semarang terus berupaya agar semua warganya memiliki jamban keluarga.

“Ini sangat kami sayangkan, mereka tinggal di rumah sederhana, tanpa dilengkapi sanitasi yang memadai, ” ujarnya, Senin (25/3/2019).

Ali mengatakan, jambanisasi menjadi penting karena akan mengurangi risiko penyakit di masyarakat, mengurangi pencemaran lingkungan, menjaga anak tumbuh sehat, serta mengurangi pemborosan biaya pengobatan atas penyakit yang timbul dari polusi buangan tinja sembarangan.

“Risiko kesehatan masyarakat akibat tidak punya jamban sangat tinggi. Banyak penyakit yang muncul, seperti tipus, hepatitis, dan penyakit menular lainnya,” katanya.

Ali menambahkan, program jambanisasi juga erat kaitannya dengan program pengentasan wilayah kumuh. Saat ini Pemkot Semarang terus berupaya mengurangi jumlah permukiman kumuh dengan memperbaiki jalan, saluran, pengadaan lampu penerang jalan, dan fasilitas umum lainnya.(HS)

Akan Datangkan Gelandang Tim Samba, PSIS Makin Brasil Sentris?

Bawaslu Jateng Buka Kesempatan Lembaga Pemantau Pemilu