HALO SEMARANG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang membongkar puluhan kios pedagang kaki lima (PKL) yang berdiri di pembangunan proyek tol Kaligawe, Kamis (3/8/2023).
Kios liar yang ditindak ini berada di Jalan Raya Pantura Semarang, Kecamatan Genuk atau tepatnya di depan Masjid Kyai Jumadil Kubro.
Dalam kegiatan tersebut, Satpol PP meruntuhkan tujuh kios liar di Jalan Raya Pantura Semarang karena berkaitan dengan pembangunan proyek tol Kaligawe.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menyampaikan sebetulnya pembongkaran sudah akan dilakukan pada awal Juli. Namun Paguyuban Tambal Ban di lokasi tersebut meminta perpanjangan sampai akhir Juli.
“Saya terima kasih ke PKL Paguyuban Tambal Ban di depan Masjid Kyai Jumadil Kubro Kaligawe ya. Karena sudah menuntaskan perpindahan. Rencana awal Juli mau bongkar. Tapi akhir Juli. Sehingga kami biarkan lalu berikan peringatan dan kami persilahkan untuk bongkar sendiri. Lalu saya sampaikan bahwa Satpol akan melakukan pembongkaran pada hari ini. Ada tujuh lapak yang belum terbongkar,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Fajar menambahkan pembongkaran ini berkaitan dengan pembangunan proyek nasional pada Jembatan Tol Kaligawe. Sebetulnya ada 27 lapak yang tercatat, namun 20 lapak sudah dibongkar secara mandiri oleh anggota paguyuban.
“Karena ini proyek nasional. Dari PKL juga sudah menyadari. Totalnya 27 yang mereka sudah bongkar sendiri ada 20. Ini tujuh kami bongkar sendiri. Nanti tinggal kami carikan alternatif lain. Mungkin di Terminal Terboyo atau di mana,” terangnya.
Terakhir, Fajar menyampaikan terima kasih kepada pihak Polsek dan Danramil karena sudah membantu kondusifitas pembongkaran, terutama juga kepada PKL.
“Saya matur nuwun kepada PKL yang luar biasa kondusifnya dan relatif aman, dalam pembongkaran tadi berjalan cukup kondusif. Terima kasih kepada Kapolsek Genuk dan Danramil yang sudah membantu pengamanan,” paparnya.
Sementara Dodi Indra Wirawan, Konsultan Proyek HAKA menyampaikan jika pihaknya sudah memberikan dana tali asih kepada setiap lapak sebesar Rp 5 juta.
“Ada tali asih Rp 5 juta per lapak. Sudah diberikan awal Juni. Akhir Juni memang harusnya sudah dibongkar tapi sampai akhir Juli,” katanya.
Lebih lanjut Dodi menambahkan pembersihan lapak PKL ini untuk pelebaran jalan lingkar dan penataan Kaligawe. Kemudian begitu bersih dari lapak PKL, proyek langsung akan dikerjakan.
“Targetnya kalau proyek secara keseluruhan sampai dua tahun lagi. Cuma untuk jalan tol ini sampai akhir tahun. Pelebarannya sudah akan dilakukan setelah dibersihkan. Dari Kaligawe sampai Genuk,” imbuhnya. (HS-06