HALO SEMARANG – Manajemen PSIS siap diajak urun rembug untuk mencari solusi penyelesaian pembangunan Stadion Jatidiri Semarang.
Hal itu disampaikan Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi, menanggapi isu yang tengah ramai di masyarakat Kota Semarang, terkait banyaknya spanduk dan banner kampanye dengan tagar #2021BalikJatidiri yang terpasang di tempat umum Kota Semarang.
Menurut Yoyok Sukawi, suporter PSIS memang sudah merindukan tim kebanggaannya berlaga di Stadion Jatidiri Semarang.
Apalagi selama berkandang di Magelang sejak akhir Liga 2 2017, banyak insiden yang kerap menimpa suporter Panser Biru, Snex atau pun penonton umum lainnya.
“Teman-teman suporter memang sudah beberapa kali cerita ke kami kalau sudah tidak sabar ingin kembali mendukung PSIS di Jatidiri Semarang. Menurut saya ini hal yang cukup wajar karena sejak tahun 2017 memang banyak kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, seperti kecalakaan dan lainnya. Ditambah jarak Semarang ke Magelang cukup jauh,” tandanya, Minggu (20/12/2020).
Yoyok Sukawi lantas menambahkan, bahwa kerinduan suporter akan PSIS bertanding di Jatidiri Semarang memuncak pada akhir tahun 2020 ini.
Akhirnya gerakan #2021BalikJatidiri menggema di masyarakat Kota Semarang dan media sosial.
Menanggapi hal tersebut, PSIS berharap ada solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.
“Tak hanya suporter, PSIS pun rindu berlaga di kandangnya sendiri. PSIS juga siap apabila teman-teman di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membutuhkan masukan terkait nasib Jatidiri ke depan,” ujar Yoyok Sukawi.
“Kami siap untuk urun rembug bagaimana solusinya. Seperti misal ada opsi mendatangkan investor, kami siap bantu jika memang diperlukan,” imbuh pria yang juga anggota Komisi X DPR RI ini.
Yoyok Sukawi pun berharap permasalahan ini cepat selesai dan ada solusi yang tepat supaya keinginan suporter PSIS terwujud, dan Stadion Jatidiri Semarang dapat berdiri gagah yang mewujudkan kejayaan infrastruktur olahraga di Jawa Tengah.(HS)