HALO SEMARANG – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Peringatan HUT Ke-56 ASEAN, di Nusantara Hall, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan kembali tujuan pembentukan ASEAN pada 56 tahun silam, yaitu mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera.
“Hari ini, 56 tahun yang lalu ASEAN dibentuk dengan tekad untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Dan hari ini saya ingin kita meneguhkan kembali semangat dan tekad itu,” ujar Presiden, seperti dirilis setkab,go.id.
Presiden meyakini bahwa dengan persatuan seluruh negara anggota, ASEAN akan mampu menghadapi tantangan dan dinamika global yang saat ini sangat tidak mudah di tengah ekonomi global belum sepenuhnya pulih dan rivalitas semakin tajam.
“ASEAN adalah contoh keberagaman yang harmoni, yang saling melengkapi, dan menguatkan. Perbedaan antarnegara ada tapi tidak menjadi halangan kita untuk mewujudkan tekad dan cita-cita ASEAN,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden mengajak para pemimpin negara ASEAN untuk bersama menjadikan ASEAN tetap relevan dan mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Hal ini sejalan dengan prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
“ASEAN harus bisa menjadi episentrum of growth, yang memberikan manfaat yang lebih bagi rakyat di kawasan dan dunia,” ujarnya.
Menurut Presiden, ASEAN memiliki aset kuat untuk menjadi pusat pertumbuhan tersebut.
Aset tersebut di antaranya pertumbuhan ekonomi, bonus demografi, dan kepercayaan dunia terhadap ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.
“Momentum positif ini harus kita manfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai masa depan dunia. Menjadikan ASEAN jangkar kedamaian, jangkar kestabilan, dan jangkar kesejahteraan dunia,” imbuhnya.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan diselenggarakan pada September mendatang, Presiden mengungkapkan bahwa sebagai pemegang keketuaan, Indonesia ingin meletakkan fondasi yang kuat bagi ASEAN, sehingga mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peran sentral. Keketuaan Indonesia juga mendorong penyelesaian konflik di Myanmar melalui implementasi Five-PointConsensus.
“Kita juga harus menyadari situasi ini hanya dapat diselesaikan jika ada kemauan politik dari seluruh pihak di Myanmar. ASEAN sebagai kapal besar harus terus bergerak maju, kapal besar ini harus terus berlayar, kapal besar ini tidak boleh karam, karena ini adalah tanggung jawab kita terhadap ratusan jiwa rakyat yang berada di dalamnya,” tandasnya.
Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi memotong nasi tumpeng HUT Ke-56 ASEAN dan memberikannya kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Kao Kim Hourn dan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi.
Edisi Khusus
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para duta besar negara (dubes) ASEAN dan sejumlah negara mitra menggunakan transportasi massal moda raya terpadu (MRT), Selasa (08/08/2023). Momen tersebut bertepatan dengan HUT ke-56 ASEAN atau ASEAN Day.
Presiden dan rombongan menaiki MRT dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Stasiun ASEAN. Saat berada di dalam gerbong MRT, Presiden Jokowi terlihat berbincang santai dengan para dubes dan delegasi ASEAN.
Sesampai di Stasiun ASEAN, Presiden dan para dubes langsung berjalan kaki menuju ke Gedung ASEAN untuk mengikuti perayaan HUT ke-56 ASEAN.
Presiden tiba di Stasiun Bundaran HI sekitar pukul 08.30 WIB. Sebelum menaiki MRT, Presiden Jokowi terlebih dahulu meluncurkan Kartu Jelajah Berganda MRT Jakarta Edisi Khusus “MRT ASEAN 56 dan MRT Ride”. Presiden melakukan tap in sebagai tanda peluncuran.
Kartu edisi khusus ini adalah kolaborasi antara MRT Jakarta dan ASEAN untuk merayakan Hari ASEAN ke-56, yang bertajuk “Hari ASEAN ke-56: Episentrum Pertumbuhan”.
Kartu ini juga merupakan simbol atas terpilihnya MRT Jakarta sebagai partner transportasi resmi ASEAN untuk keketuaan Indonesia tahun ini.
Turut mendampingi Presiden pada kegiatan tersebut, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, (HS-08)