in ,

Polda Jateng Canangkan 91 Kampung Tangguh Anti-Narkoba di Kendal

Pencanangan Kampung Tangguh Anti-Narkoba oleh Kapolda Jateng, Ahmad Luthfi, di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Setda Kendal, Selasa (13/6/2023)

HALO KEN1DAL – Polda Jawa Tengah mencanangkan Kampung Tangguh Anti-Narkoba di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Selasa (13/6/2023).

Kapolda hadir didampingi Diresnarkoba Kombes Pol Lutfi Martadian, Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjend Pol Heru Pranoto, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dan Anggota Komisi X DPR RI, Mujib Rohmat, serta jajaran Polda Jateng maupun Polres Kendal.

Bupati dan Wakil Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dan Windu Suko Basuki tampak hadir bersama Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam H, Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Jenry Polii, Kajari Kendal Erni Veronica Maramba, Kepala BNNK Kendal, Anna Setiyawati, serta Kepala Desa Ngampel Wetan, Abdul Malik dan Kepala Desa Sumberejo, Ngatman.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat jumpa pers mengatakan, kampung tangguh anti-narkoba merupakan wadah komunikasi, informasi, dan edukasi masyarakat terkait tentang bahaya narkoba.

Menurut dia, tujuan diresmikannya 91 kampung tangguh anti narkoba sebagai media untuk penyediaan dan penyebaran informasi tentang pencegahan bahaya narkoba kepada elemen masyarakat linkungan desa.

“Jadi Polri sifatnya hanya menjadi suatu media untuk menjembatani kepada kampung-kampung yang telah disiapkan oleh kepala desa maupun kepala dusun, dimana konsepnya adalah supaya mempunyai daya tangkap, daya cegah dikampung sendiri sehingga menjadi zero narkoba,” bebernya.

Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan, Polda Jateng beserta jajaran tidak merasa bangga untuk melakukan pendekatan hukum. Untuk itu, maka upaya pre-emptif dan preventif terus diciptakan.

“Ke depan sudah kita perintahkan jajaran, kita modifikasi untuk lebih ditingkatkan. Kalau hari ini masih 241, minimal dua bulan ke depan kita tingkatkan sebanyak 500 kampung-kampung tangguh. Dan saya selalu koordinasi dengan BNN daerah maupun provinsi untuk menjembatani karena kami Polri tidak mampu untuk berdiri sendiri,” tandasnya.

Menurut Kapolda, kampung tangguh anti narkoba ini selain sebagai sarana komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya narkoba, juga tujuan lainnya adalah untuk mencegah penggunaan dan penyalahgunaan narkoba.

“Serta sebagai upaya menekan peredaran gelap narkoba dengan melibatkan peran masyarakat secara langsung,” tandas Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Untuk itu, Kapolda meminta dukungan lapisan masyarakat, dalam pencanangan kampung tangguh anti narkoba, disamping itu juga dukungan untuk program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) dari BNN, karena tujuannya sama.

“Narkoba sangat merugikan dan meracuni kehidupan masyarakat terutama generasi muda penerus bangsa. Sehingga harus dihentikan segera serta diberantas sampai ke akar-akarnya,” imbuh Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Sebelumnya, Kepala BNNP Jateng, Brigjend Pol Heru Pranoto memberikan apresiasi kepada Kapolda dan Bupati, yang telah menjadikan percontohan di Kendal. Bahkan di Kendal sudah ada beberapa Desa Bersinar dan juga Kampung Tangguh Anti-Narkoba.

Menurutnya, pembentukan Desa Bersinar termasuk kampung tangguh anti narkoba adalah upaya yang selaras untuk sama-sama menjaga desa dari bahaya narkoba.

“Sehingga, jangan sampai masuk desa ataupun warga masyarakatnya terpapar narkoba. Jadi mari kita sama-sama wujudkan betul-betul kampung yang tangguh dan bersinar dan bebas dari peredaran narkoba,” imbuh Brigjend Pol Heru Pranoto.

Sementara, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengapresiasi dipilihnya Kendal oleh Polda Jateng sebagai pilot project Kampung Tangguh Anti-Narkoba, yang bekerja sama dengan desa.

Dikatakan, ada empat kampung di wilayah Kendal yang dijadikan pilot project tersebut. Untuk itu dirinya akan melihat hasil dari pilot project, dari upaya pre-emptifnya, kemudian akan dilakukan evaluasi dalam rangka menyiapkan anggarannya ke depan.

“Kalau empat kampung ini sudah berhasil, maka ke depannya akan kita tingkatkan. Tapi kita akan selektif, yang benar-benar rawan penyalahgunaan narkoba, dan kita akan masuk daerah itu,” ujarnya. (HS-06).

 

Mak Ganjar Latih Warga di Kudus Membuat Camilan Kue Sakura

Pastikan Aman Bagi Siswa, Dishanpan Semarang Awasi Ketat Makanan yang Dijual di Sekolah