in

Persiapan New Normal, Dewan Dorong Ada Terobosan untuk Dongkrak Sektor Wisata

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe “Liluk” Winarto.

 

HALO SEMARANG – Dalam persiapan penerapan skema new normal, DPRD Kota Semarang mendorong adanya terobosan-terobosan untuk mendongkrak sektor wisata.

Apalagi saat ini beberapa destinasi wisata di Kota Semarang sudah mulai dibuka.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe “Liluk” Winarto menyarankan, salah satu terobosan dalam pengelolaan destinasi wisata di Kota Semarang yaitu penjualan tiket online. Menurut Liluk, hal itu cukup mudah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang saat ini semakin berkembang.

“Seperti di Ragunan, di Ancol, mereka membuka tiket online biar tidak ada pembelian tiket di tempat,” katanya.

Penjualan tiket online ini, lanjut Liluk, dapat meminimalkan sentuhan antara pengelola tempat wisata dan pengunjung. Di sisi lain, hal ini juga mengurangi penumpukan massa yang biasanya terjadi di pintu masuk.

Dia yakin Kota Semarang sudah menyiapkan berbagai terobosan di sektor pariwisata.

Terlebih, belum lama ini Pemerintah Kota Semarang baru saja mendapatkan penghargaan inovasi sektor pariwisata. Namun, dia meminta penghargaan tersebut jangan sampai membuat Kota Semarang justru lengah saat sektor wisata kembali dibuka.

“Kami apresiasi pariwisata Kota Semarang dapat penghargaan, tapi sekali lagi jangan terus lengah,” pintanya.

Lebih lanjut, dia mendukung kebijakan Pemkot Semarang melonggarkan sektor wisata selagi para pelaku wisata dan pengunjung benar-benar dapat menerapkan protokol kesehatan.

Pemkot harus bisa terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga tingkat bawah. Mereka harus paham bahwa menyongsong new normal tidak berarti bebas melakukan kegiatan, terutama mengumpulkan massa.

“Ini jangan dianggap enteng. Walaupun dinyatakan new normal tapi kita jangan lupa protokol kesehatan,” ucapnya.

Dia berharap, dibukanya kembali sektor wisata bisa memberikan dampak positif bagi Kota Semarang. Satu di antaranya bisa memberikan dampak terhadap pendapatan daerah.

Pasalnya, sektor pariwisata selama ini cukup menopang APBD. Sementara selama pandemi ini, pajak daerah dari sektor pariwisata cukup tersendat.

“Selama sektor pariwisata dilakukan dengan betul, protokol diterapkan, tentu kami mendukung,” ucapnya. (HS)

Smartfren Ajak Generasi Muda #PowerUpPossibilities Bersama Arief Muhammad dan Karin Novilda

38 Tempat Wisata di Kota Semarang Siap Menerima Pengunjung