HALO SEMARANG – Kegiatan pendampingan usaha kepada pelaku usaha program Mikro Mandiri 2024 digelar di Kota Semarang yang bertempat di Hotel Horison Nindya pada Kamis-Jumat (17-18 Oktober 2024). Kegiatan berupa pelatihan dan pembekalan selama dua hari tersebut diikuti sebanyak 40 UMKM terpilih.
Dan mereka mewakili dari 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dari tujuh sektor strategis, yakni Pariwisata, home decor, ekonomi kreatif, fashion, peternakan dan perikanan, pertanian dan perkebunan serta kuliner.
Acara dibuka oleh Kepala Bidang Bina Usaha dan Pemasaran Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Jani Sugijarti yang mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah. Serta dihadiri Analisis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Koperasi dan UKM RI, Adventius Cristian dan Internal Affair, IPM Direktorat Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada, Sealvy Kristianingsih dan Analisis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Koperasi dan UKM RI, Adventius Cristian.
Jani Sugijarti menjelaskan, dia berharap pelaku UMKM yang terpilih, yakni sebanyak 40 usaha mikro dan menengah di Jateng dan saat ini mendapatkan pembekalan dari Kemenkop UKM RI dan UGM bisa memanfaatkan dengan baik. Sehingga nantinya bisa mengembangkan usahanya dan harapannya lebih banyak lagi yang naik kelas.
“Kami harap kolaborasi ini, dengan hadirnya para mitra pembiayaan dan mitra pemasaran dapat menerima produk-produk dari para pelaku UMKM, dan ilmu yang telah selama enam bulan diserap dari para fasilitator yang mendampingi bisa menjadi bekal pelaku UMKM,” paparnya.
Menurutnya, pelaku usaha perlu didorong untuk berinovasi agar produk yang dihasilkan selalu mengikuti perkembangan dan trend sekarang. Misalnya, di usaha fashion, ataupun home decor yang terus mengalami perkembangan makin bagus.
“Apalagi, era sekarang banyak tantangan yang dihadapi mulai pengelolaan usaha, akses permodalan dan pemasaran produk yang masih perlu diperluas,” imbuhnya.
Internal Affair, IPM Direktorat Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada, Sealvy Kristianingsih menambahkan, dalam kegiatan pendampingan usaha mikro Mandiri ini juga dihadiri 20 mitra pembiayaan dan mitra pemasaran. Nantinya, kata Sealvy, akan memberikan solusi kepada pelaku usaha yang saat ini terkendala dengan akses pembiayaan dan pemasaran produk.
“Melalui pendampingan ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas SDM pelaku usaha agar naik kelas. Karena masalah pelaku usaha mikro mulai dari terbatasnya pemahaman dan kepemilihan legalitas usaha, kesulitan akses pembiayaan, kurang kreativitas serta rendahnya kualitas produk,” katanya.
Analisis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Koperasi dan UKM RI, Adventius Cristian menambahkan, program kegiatan pembekalan bersama UGM ini bertujuan untuk membekali pelaku usaha mikro bisa berkembang dan membentuk ekosistem usaha yang solid. Mereka yang terpilih dilakukan pendampingan langsung selama dua hari ini.
“Yang sebelumnya memang telah melalui proses kurasi dari ribuan peserta yang juga ikut mendaftar saat pendaftaran dibuka untuk umum yang telah berlangsung enam bulan lalu,” jelasnya.
Sementara, Panitia Acara, Febrian menambahkan, materi pendampingan selama dua hari ini, ada pemberian materi kelas dan outdoor untuk pelaku usaha. Di antaranya, materi kelas berupa Permodalan dan Networking dan Display Produk, dan Pemasaran UMKM, Aktivasi Brand. Serta melakukan kunjungan ke galeri mitra pemasaran.(HS)