HALO SEMARANG – Untuk mengantisipasi banyaknya kendaraan berat seperti truk tronton angkutan barang yang parkir di pinggir jalan di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas jelang Lebaran tahun ini, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perhubungan menyediakan area parkir khusus angkutan kendaraan barang di Kawasan Baruna di Jalan Arteri Yos Sudarso, sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Senin (13/5/2019).
Apalagi karena tidak tersedianya lahan parkir memadahi, selama ini banyak truk tronton muatan barang yang sering terparkir sembarangan di tepi jalan menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Sehingga menggangu arus lalu lintas di sepanjang jalan tersebut. Bahkan dari pengamatan halosemarang.id, beberapa truk ditinggal begitu saja di pinggir jalan.
Khususnya di sekitar Jalan Alteri Yos Sudarso, Jalan Ronggowarsito, maupun Jalan Arteri Yos Sudarso. Truk itu ditinggal dengan masih berisi muatan karena ada perbaikan mesin atau ban bocor.
“Ya tempat ini merupakan konsep dari Pak Wali Kota yang ingin menyediakan area parkir untuk angkutan kendaraan barang bersama pihak swasta. Sebelumnya, pemkot sudah menyediakan di eks Terminal Terboyo yang kami bangun tahun 2018 dan 2019, nanti juga untuk fasilitas angkutan barang, yang menurut asosiasi Organda dan Aprindo potensi ada 2.800 armada. Sehingga di Terboyo tidak bisa menampung semuanya. Alhamdulillah kamii dapat support dari pemilik lahan. PT IPPU yang menyediakan lahan untuk area parkir ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Muhamad Khadik, saat menghadiri acara pembukaan area parkir angkutan barang di Kawasan Baruna, Semarang, Senin (13/5/2019) pagi.
Diharapkan, dengan adanya area parkir ini, akses jalan menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang bersih dari parkir kendaraan.
Sementara itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Khusus Pelabuhan Tanjung Emas, Slamet Usman mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya fasilitas untuk area parkir di sekitar pelabuhan dari pemkot.
Karena kondisi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memang berbeda dengan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, yang pelabuhannya tertata rapi. Karena di Tanjung Perak disediakan area perkir yang difasilitasi oleh PT Pelindo.
“Kalau di Semarang tidak difasilitasi Pelindo karena memang tidak ada lahan. Jadi truk banyak yang parkir di sepanjang jalan di sekitar pelabuhan,” terangnya.(HS)