HALO SEMARANG – Pendapatan pajak asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kota Semarang, seperti pajak hotel dan restoran serta tempat hiburan menyumbang signifikan dari keselurahan total perolehan pajak daerah mencapai sekitar Rp 200 miliar di tahun 2019.
Sedangkan untuk tahun 2020 ini, perolehan pajak dari sektor ini diperkirakan akan turun selama pandemi. Karena mengingat jumlah kunjungan wisatawan di masa pandemi juga ikut menurun.
“Iya pastinya turun, pajak dari sektor pariwisata di PAD akan ikut turun,seiring dengan kunjungan wisatawan juga menurun. Belum tahu pasti untuk jumlah perolehan pajak tahun 2020 ini dari sektor pariwisata,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari, Kamis (26/11/2020).
Dijelaskan, Iin, sapaan akrab Indriyasari, adapun target kunjungan wisatawan juga diturunkan tahun ini menjadi sekitar 3 juta lebih wisatawan. “Saat ini berangsur-angsur mulai ada aktivitas kembali, seperti mulai ada acara di hotel misalnya meeting dan event,” imbuhnya.
Dari data informasi pendapatan pajak daerah terkini dari Bapenda melalui website semarangkota.go.id
hingga per 26 November 2020, pukul 14.30 WIB, tercatat perolehan pajak hotel sebesar Rp 54 miliar, pajak restoran Rp 106 miliar, dan pajak hiburan Rp 11 miliar. Total pendapatan pajak PAD mencapai Rp 1,4 triliun.
Atau telah mencapai sebesar 92 persen. Yang mana dari target PAD tahun 2020, yakni mencapai sebesar Rp 1,8 triliun.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim mendorong Dinas Pariwisata Kota Semarang berinovasi untuk mendongkrak kunjungan wisata tahun 2021 nanti.
Apalagi dirinya melihat pada tahun 2020 ini, akibat pandemi target PAD sektor wisata merosot drastis. Mualim menyadari, adanya pembatasan kegiatan dan penyesuaian protokol kesehatan membuat pengelola tempat wisata untuk meningkatkan target kunjungan.
“Namun dengan inovasi-inovasi, saya yakin sektor pariwisata akan segera pulih di tahun 2021. Ini yang harus didorong oleh Dinas Pariwisata, untuk menarik wisatawan ke Kota Semarang,” tandasnya.(HS)