HALO SEMARANG – Atlet basket wanita Kota Semarang, Mellisa Purnama Dewi nyaris gagal bersinar di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Pemain dengan nama lengkap Mellisa Purnama Dewi ini hampir tak bisa mewakili Kota Semarang karena mengalami cedera.
Hal tersebut sempat membuat wanita yang sekarang berumur 21 itu terpuruk dan hilang harapan. Namun dengan kegigihan dan disiplin menjalani recovery, akhirnya Mellisa mampu masuk dalam skuad tim basket Kota Semarang.
Pada akhirnya, Mellisa mampu meraih dua emas di ajang Porprov Jateng. Emas pertama diraih di umur 16 tahun pada saat Porprov Jateng tahun 2018 di nomor pertandingan 5×5. Lalu emas kedua diraih di ajang yang sama tahun 2023 dengan masuk di skuad utama basket putri 3×3.
Pada emas pertama yang diraih, Mellisa adalah pemain termuda di antara para punggawa lainnya. Meski paling junior, Mellisa mampu bersaing dan bahkan dipercaya menjadi starter saat bertanding.
“Waktu masih SMA kelas 10, jadi yang paling muda waktu itu. Terus waktu seleksi awal untuk Porprov 2018 sudah hopeless karena cedera di lutut awal. Tapi puji tuhan bisa pulih dan bahkan diberikan kesempatan untuk menjadi starter dan bisa berkontribusi untuk medali emas 1 di cabor basket 5X5,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).
Ia pun mengaku bangga atas pencapaian yang berhasil diraih ini. Dirinya juga tak mau jumawa atas prestasi yang telah dicapai. Mellisa terus melakukan latihan agar skill dan materi terus berkembang.
Hingga Kota Semarang kembali menunjuk dirinya untuk menjadi salah satu perwakilan di Porprov Pati Raya 2023. Awalnya ia dipercaya untuk bermain di nomor pertandingan 5×5. Namun karena kebutuhan tim, akhirnya ia ditarik di 3×3.
“Kalau Porprov yang kedua ini awalnya saya diminta untuk bermain di 5×5 waktu Pra-Porprov. Tetapi H-2 Pra-Porprov di pindah ke 3×3. Awalnya kaget tapi itu jadi tantangan yang harus di tuntaskan,” terangnya.
Karena optimisi, ia dan teman-temannya mampu memenangkan kejuaraan ini. Di partai final, timnya hampir mengalami kekalahan. Akan tetapi, skor berhasil disamakan di enam detik terakhir lewat tembakan Alicia. Kemudian skor kemenangan di overtime yang dicetak Efata mampu membawa Kota Semarang mencuri emas dari Pati.
Ia menyebut, jika motivasi menjadi pemain basket agar bisa meringankan beban orang tua. Prestasi yang diraih dari olahraga ini membuatnya bisa berkuliah tanpa biaya.
“Awalnya ikut ekstrakulikuler waktu kelas empat SD lalu jadi hobi dan berlatih rutin untuk tim sekolah sehingga dapat beasiswa mulai dari SMP sampai kuliah sekarang sehingga sampai sekarang punya beberapa prestasi,” katanya.
“Motivasinya dari Awal basket pengen punya prestasi yang banyak dan bisa ngeringanin beban orang tua dengan beasiswa yang didapat jadi dari situ bisa bikin orang tua bangga juga,” paparnya.
Mellisa mengatakan jika di dunia basket dirinya sangat mengidolakan Stephen Curry. Menurutnya, pemain asal Amerika itu sangat handal dalam melakukan tembakan. Ia pun sangat bercita-cita bisa menjadi pemain profesional hingga mewakili negaranya seperti jejak idolanya.
“Karena shotingnya keren dan setiap pertandingann bermain dengan sangat cerdik. Posisinya hampir sama bisa main di poin guard atau shooting guard,” imbuhnya. (HS-06)