MOMEN berbuka puasa bersama umumnya menjadi waktu yang paling ditunggu masyarakat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan, baik untuk berkumpul dengan keluarga maupun rekan sejawat. Beberapa hotel dan rumah makan di Kota Semarang pun memanfaatkan momen tersebut dengan menawarkan berbagai menu hidangan buka yang bermacam, dengan berbagai varian harga. Dari harga murah, paket, hingga harga mahal.
Beberapa hotel, cafe, rumah makan, dan restoran pun nampak ramai pengunjung yang ingin berkumpul dengan nyaman dan menikmati hidangan buka puasa bersama. Misalnya, di sejumlah restoran dan cafe di Kawasan Ngaliyan maupun di Kecamatan Candisari, Kota Semarang nampak penuh pengunjung yang sejak dari sore hari sampai menjelang waktu berbuka.
Sehingga pihak tempat makan atau resto ini pun kadang kewalahan dan kerap menolak customer karena keterbatasan tempat duduk. Dan bahkan, tidak sedikit yang harus rela mengantre bergantian tempat duduk meski menunggu antrean cukup lama.
Suasana ramai pengunjung juga nampak di salah satu resto Selera Sambal di Jalan Prof Hamka Semarang, maupun Cafe Tenong di Jalan Sisingamangaraja sejak sore sudah penuh dengan pelanggan. Mereka datang mulai secara rombongan dengan keluarga besar dan kecil maupun acara berbuka puasa dari berbagai komunitas.
“Kalau saat seperti bulan puasa ini, mesti selalu ramai banyak pengunjung bersama keluarganya dan komunitas untuk berbuka puasa. Jadi memang harus reservasi dulu biar kebagian tempat duduk,” kata Ardi, salah satu staff resto, Minggu (31/3/2024).
Resto atau cafe, dipilih menjadi tempat alternatif acara berkumpul, karena umumnya telah memiliki fasilitas pendukung seperti toilet, tempat cuci tangan, musala bagi pengunjung melaksanakan salat Magrib. Kadang untuk menampung jumlah pengunjung pengelola tempat makan juga memakai lahan kosong, lalu hanya digelari alas tikar untuk duduk lesehan.
Salah satu pengunjung di Cafe Tenong di Jalan Sisingamangaraja, Budi mengatakan, bahwa dirinya memaklumi kalau harus mengantre untuk dilayani terutama saat jelang berbuka puasa.
“Kalau saya lihat karena keterbatasan tenaga sih, apalagi pesanannya dalam porsi banyak jadi gantian diantarkan hidangan yang sudah dipesan sebelumnya. Lama nunggunya paling 15 menitan, jadi pas buka puasa hanya pakai air mineral dulu buat batalin puasa sebelum pesenan datang,” paparnya.
Sebelumnya, kata dia, dirinya juga sebenarnya sudah mencari tempat alternatif lainnya untuk buka puasa bersama, tapi ternyata juga sama smaa penuh.” Ini juga dapat karena reservasi dulu, kalau ngak reservasi pasti tidak kebagian tempat,” pungkasnya.
Tak hanya di cafe, beberapa warung lesehan atau warung kaki lima di kawasan Simpanglima Kota Semarang, tiap sore juga penuh pengunjung. Selain mencari menu harga murah di warung kaki lima, pengunjung juga memanfaatkan waktu menunggu waktu buka untuk “ngabuburit” di sekitar Simpanglima Semarang.
“Tadi sempat jalan-jalan dulu di Simpanglima, sebelum memutuskan buka di warung sini. Suasana sore di Simpanglima Semarang ramai, jadi enak untuk ngabuburit,” kata Wulan, warga Ngaliyan yang ditemui sedang makan di salah satu warung PKL di kawasan Simpanglima Semarang, Senin (1/4/2024).(HS)