in

Mengadu Ke Wali Kota, Pedagang Johar yang Menempati Gadung Cagar Budaya Minta Kepastian Kapan Bisa Pindah

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat menemui para pedagang Pasar Johar di Balai Kota, Senin (27/7/2020).

 

HALO SEMARANG – Para pedagang Pasar Johar yang sebelumnya menempati gadung cagar budaya atau gedung utama, mengadu ke Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (27/7/2020).

Hal itu karena selama lima tahun terakhir setelah kasus kebakaran Pasar Johar, mereka belum memperoleh kepastian kapan bisa pindah ke Pasar Johar Baru. Selama ini mereka masih menempati kios di Pasar Johar Sementara di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang.

“Selama lima tahun kami belum memperoleh kepastian kapan bisa pindah ke Pasar Johar Baru. Padahal saat ini bangunan utama Pasar Johar di gedung cagar budaya sudah selesai dibangun,” kata Dinurrahman, perwakilan pedagang Pasar Johar di gedung cagar budaya saat beraudiensi dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (27/7/2020).

Dikatakan, total ada sekitar 2.000 pedagang yang sebelumnya menempati gedung utama atau gedung cagar budaya Pasar Johar. Rata-rata mereka merupakan pedagang grosir dengan jenis dagangan beragam.

“Para pedagang menempati dua lantai di gedung cagar budaya, atau gedung utama Pasar Johar. Setelah kasus kebakaran Pasar Johar lima tahun silam, praktis ekonomi kami terpuruk karena tak bisa berjualan. Di tempat relokasi Pasar Johar MAJT juga kondisinya sepi. Harapan kami segera ada kejelasan kapan bisa masuk dan menempati kios Pasar Johar Baru agar kami bisa kembali menjalani bisnis dan usaha,” katanya.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya memahami keresahan pedagang yang dulu menempati gedung utama Pasar Johar, atau gedung cagar budaya.

Namun saat ini, katanya, belum ada titik temu soal rencana relokasi.

“Pedagang kalau gak semua gak mau pindah, jadi ada pedagang yang inginnya pindah bareng-bareng. Karena ada juga pedagang dari Pasar Kanjengan dan Yaik yang juga menunggu kepindahan. Jadi gedung yang sudah jadi belum bisa ditempati terlebih dahulu,” katanya.

Dirinya juga berterima kasih atas masukan serta itikad baik para pedagang yang beraudiensi dengannya. Pihaknya akan mengkoordinasikan hal ini kepada dinas terkait, agar ada solusi yang baik.

“Pertemuan ini menumbuhkan semangat kita, untuk segera memaksimalkan dan mengoptimalkan Pasar Johar. Tapi memang butuh waktu karena saat ini masih ada pandemi Covid-19. Kami akan segera komunikasikan hal ini dengan dinas terkait,” tandasnya.(HS)

Ini Harapan Para Bacabup dan Bacawabup di Hari Jadi Kabupaten Kendal ke-415

Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Kabupaten Kendal ke-415 Dilaksanakan Secara Virtual