in

Marak Pengrusakan Fasum Milik Pemkot Resmi Dilaporkan ke Polisi, Bikin Efek Jera

Sebanyak belasan pot bunga yang ada di Taman Kalibanteng rusak, diduga sengaja dipecahkan ulah oknum yang tidak bertanggungjawab.

KERUSAKAN fasilitas umum (fasum) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terjadi lagi. Setelah sedikitnya empat pot tanaman di pedestrian ruas Jalan Ahmad Yani dan jalan Mangunsarkoro diberitakan sebelumnya kondisinya rusak dan pecah, tak lama berselang juga terjadi lagi kerusakan pot tanaman dengan jumlah yang lebih banyak lagi. Kali ini sebanyak belasan pot bunga berukuran besar yang ada di sekitar Bundaran Kalibanteng Semarang bernasib rusak parah.

Bahkan, kondisi pot warna putih untuk menambah keindahan kota itu diduga dirusak juga oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Kondisi pot terlihat memprihatinkan dalam keadaan telah pecah berserakan di pedestrian jalan.

Pot yang ada di beberapa titik sekitar jembatan layang Kalibanteng tersebut ditanami tanaman hias jenis bougenville atau bunga kertas.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Yudi Wibowo, mengakui jika ada pengrusakan fasilitas umum milik Pemkot berupa pot tanaman yang berada di Taman Kalibanteng.

“Kejadiannya pada Minggu (26/1) malam. Total ada 17 pot besar di Jalan Siliwangi arah barat ataupun timur pecah, ada pula yang posisinya terbalik karena sengaja dirusak oknum tidak bertanggungjawab,” ujar Yudi, saat dikonfirmasi, Selasa (28/1/2025).

“Kita lihat di kamera pengintai atau  CCTV milik Dishub di Taman Kalibanteng (Jalan Siliwangi,red) rusak karena sengaja dipukul orang,” sambungnya.

Kejadian itu diketahui, saat petugas Disperkim akan melakukan penyiraman tanaman, kondisi belasan pot itu terlihat sudah rusak. Sehingga petugas langsung melaporkannya. Dugaan kuat sengaja dirusak orang tak bertanggungjawab juga berdasarkan adanya laporan dari pengguna jalan.

– Laporkan ke Polisi Buat Efek Jera

Pihaknya mengaku, telah meminta pihak Polrestabes untuk melakukan penyelidikan terkait kerusakan fasum tersebut. Tujuannya, tidak lain agar bisa mengetahui oknum yang merusak pot bunga yang berfungsi untuk mempercantik estetika kota.

“Kita lapor ke Polrestabes agar bisa diselidiki, buat efek jera pelaku,” tegasnya.

Yudi memperkirakan kerugiannya dari pengrusakan pot bunga ini cukup besar. Satu pot besar saja kisaran harganya Rp 1,5 juta, artinya jika 17 pot yang mengalami kerusakan kerugian yang ditanggung sekitar Rp 25,5 juta.

“Satunya Rp 1,5 juta, setelah diitung ada 12 pot yang rusak. Ini sudah kita bersihkan dan kita ganti dengan baru,” ungkapnya.

Selain pot, lanjut Yudi beberapa waktu lalu juga ada pencurian kabel di Taman Kalibanteng. Sehingga membuat lampu yang ada di taman itu mati.

“Ada juga kran hilang, pompa imbasnya tidak bisa menyiram, bahkan airnya bocor,” imbuhnya.

Dia berharap, pengerusakan ataupun pencurian ini tidak terjadi lagi. Sehingga estetika kota bisa terjaga, dan Kota Semarang sebagai kota pariwisata sekaligus Ibu Kota Jateng bisa lebih indah.

“Harapannya tentu nggak terjadi lagi, dan ini jadi kasus yang terakhir,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas (Sekdin) Disperkim, Murni Ediati menambahkan, jika jumlah pot besar yang ada di sekitaran Kalibateng terdapat 85 pot tanaman. Dia pun mengaku telah secara resmi melaporkan ke pihak kepolisan atas kejadian ini, dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku.

“Sudah kita laporkan terkait pengrusakan, ini sedang proses penyelidikan karena ada banyak CCTV di taman. Kita harap bisa bikin jera dan tidak seenaknya merusak fasilitas umum,” pungkas Pipie, sapaan akrabnya. (HS-06)

Sekda Kudus Serahkan Hadiah Utama Mobil Listrik di Undian Tabungan Bima Bank Jateng

Aksi Percobaan Bunuh Diri di Jembatan Tol Jangli Semarang Digagalkan Polisi