in

Lutesa: Bingung Pilih Sosok yang Sudah Mapan, atau Cinta Pertamanya

Lutesha bersama tokoh utama film "Cinta Tak Seindah Drama Korea," seperti di antaranya, Ganidra Bimo, Dea Panendra, Rafly Altama tengah diwawancarai awak media saat acara doorstop di The Park Mall Semarang, Selasa (3/11/2024). 

HALO SEMARANG — Penikmat film di Indonesia bakal disuguhi hal yang menarik untuk menemani di penghujung tahun ini, dengan segera hadir sebuah film romance dari Imajinari karya penulis dan sutradara Meira Anastasia dan diproduseri Ernest Prakasa yang berjudul “Cinta Tak Seindah Drama Korea”.

Dalam film ala drakor ini dibintangi sejumlah artis yang sering muncul. Seperti Lutesha, Jerome Kurnia, Ganindra Bimo, Anya Geraldine, Dea Panendra, Rafly Altama, Sandha Triyudha, dan melibatkan dua aktor Korea, yakni Sung Byoung-sook dan Jeon Jin-sik.

Di film “Cinta Tak Seindah Drama Korea” (CTSDK) ini, Lutesha memerankan tokoh Dhea, Jeromi Kurnia sebagai Julian, dan Ganindra Bimo yang memerankan Bimo, yang mana tokoh- tokoh utama ini terlibat cinta segitiga.

Ini berawal saat mengikuti kisah Dhea yang saat ini tengah menjalani hubungannya bersama Bimo. Saat Dhea ulang tahun, Bimo pun memberikan suprise untuk berlibur ke Korea bersama kedua sahabatnya, Kikan dan Tara diperankan Dea Panendra dan Anya Geraldine.

Namun, justru hal lain yang tak terduga menghampiri Dhea saat di Seoul, yang membuatnya berada pada sebuah keputusan apakah Dhea untuk memilih saat cinta pertamanya yang sejak di bangku SMA, sebab Julian tiba- tiba muncul kembali ke kehidupannya setelah lama menghilang.

Kemunculan Julian, tak hanya membuat Dhea bimbang. Namun, ikut berimbas kepada hubungannya dengan Bimo pada selanjutnya.

“Dhea pun dibuat bingung antara memilih sosok yang sudah mapan (Bimo) atau cinta pertamanya saat di SMA (Julian),” kata Lutesha, menerangkan kepada awak media di The Park Mall Semarang, Selasa (3/11/2024).

Selain memainkan peran hubungan cinta segitiga ini, kata Lutesha, dalam film ini juga menyuguhkan beragam persoalan tentang realita dalam kehidupan yang dekat dengan keseharian masyarakat, mulai dari persoalan keluarganya, maupun pandangan masyarakat terhadap karakter dengan penceritaan penuh emosi yang menyentuh. Bahkan, kadang hal ini yang tidak bisa ditangkap sepenuhnya oleh orang terdekat sekalipun. Disamping yang mengangkat dan menikmati perjalanan selama berada di Seoul.

Hal ini pun menjalar makin membuat hubungan pertemanan Dhea, Kikan, dan Tara juga terancam retak karena keputusan yang diambil Dhea. Sebab, dari perjalanannya itu, permasalahan keluarga mereka pun muncul, Kikan yang struggle dengan hubungan rumah tangganya, sementara Tara yang harus menghadapi krisis gosip perselingkuhan.

Di film ini, Lutesha akan berbeda yang biasanya memainkan karakter menonjol dengan tampilan dan karakterisasi yang lebih eksentrik, penonton akan melihat Lutesha dengan persona karakter perempuan yang lebih kalem, tampil biasa, namun juga menggemaskan. Sosok yang mungkin mudah temukan dalam keseharian. Lalu, Jerome Kurnia, memberikan persona karakter pria dengan segudang masalah yang ia simpan sendiri.

Sementara Ganindra Bimo yang biasanya berperan secara badass di film aksi laga, juga akan tampil lebih manis.

“Disini saya memerankan Bimo, yang sosoknya berbeda yang terbilang menyenangkan dan juga perhatian,” ujar Ganidra Bimo yang sebelumnya membintangi film “Bumi Manusia”.

Sebelumnya, penulis dan sutradara “Cinta Tak Seindah Drama Korea” Meira Anastasia  mengatakan, jika film ini menjadi seperti homage bagi drama Korea yang menginspirasinya dalam menulis cerita dan membentuk karakter di film. Pendekatan kreatif juga diintensikan dengan treatment ala drakor.

“Sejak penulisan, saya sudah membayangkan bagaimana scene demi scene akan digarap. Ada beberapa pendekatan ala shot drakor yang memang kami gunakan di film ini. Sementara, dari sisi cerita, tentu para penggemar drakor akan menemukan familiarity. Dibumbui kisah cinta segitiga, ada lead dan second lead actor, memang secara pengerjaan, film ini menggunakan pendekatan drama Korea, dengan citarasa film Indonesia,” ungkap Meira Anastasia.

Sebagai Produser “Cinta Tak Seindah Drama Korea” Ernest Prakasa juga menambahkan, jika selalu berupaya memberikan ruang yang luas untuk bertumbuhnya para kreator baru. Menjadi supporting system dan mitra yang mengakomodasi penceritaan kreatif yang orisinal.

“Imajinari selalu percaya dengan cerita yang dibawa oleh para kreatornya. Kami yakin dengan memberikan ruang dan dukungan penuh ke para kreator akan menciptakan karya yang bukan saja bisa dinikmati namun juga memiliki kematangan gagasan di dalamnya,” terangnya.

“Lewat film “Cinta Tak Seindah Drama Korea” penonton akan diajak untuk menyelami keindahan Kota Seoul sembari mengikuti kisah-kisah yang menyimpan luka untuk menemukan harapan baru mereka. Dan film ini akan tayang di seluruh bioskop mulai 5 Desember 2024,”pungkasnya. (HS-06)

Prakiraan Cuaca Semarang dan Sekitarnya, Rabu (4/12/2024)

Tika-Benny Unggul di Pilkada Kendal