in

Legislator di Senayan Sebut Pemangkasan Anggran Berdampak pada Penanganan Bencana

Ilustrasi cuaca ekstrem. (Foto : tribratanews.lampung.polri.go.id)

 

HALO SEMARANG – Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman menyoroti dampak signifikan dari efisiensi anggaran, terhadap penanganan bencana di Indonesia.

Ia menilai efisiensi tersebut telah menyebabkan penurunan kapasitas respons cepat, berkurangnya dana untuk mitigasi dan pencegahan, keterbatasan penggunaan teknologi, serta kurangnya koordinasi dan bantuan bagi korban bencana.

Hal itu disampaikan Maman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

“Saya sudah melihat betapa efek dari efisiensi itu betul-betul sangat signifikan terhadap penanganan bencana,” kata Maman, seperti dirilis new.dpr.go.id.

Menurut dia, pemangkasan anggaran tersebut mengakibatkan penurunan kapasitas respons cepat (emergency response), berkurangnya dana untuk mitigasi dan pencegahan bencana, keterbatasan penggunaan teknologi, apalagi early warning itu.

“Dampak terhadap koordinasi dan kurangnya bantuan bagi korban bencana,” kata Maman.

Maman mengakui bahwa upaya rasionalisasi anggaran telah dipaparkan, namun ia merasa ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Ia mencontohkan pentingnya peningkatan partisipasi publik, dalam mitigasi bencana, mendorong skema siap siaga, serta memanfaatkan teknologi dan big data untuk penanganan bencana.

Ia juga menyoroti pentingnya menggandeng perusahaan-perusahaan dalam upaya penanganan bencana.

Untuk itu ia mendorong BNPB untuk melakukan sinergi dengan berbagai pihak sebagai solusi dari efisiensi anggaran yang ada di BNPB.

“Saya juga sudah melihat bahwa yang dipaparkan oleh Bapak tadi berusaha merasionalisasikan anggaran itu tetapi ada yang terlihat belum disampaikan, misalnya solusi yang bisa diambil selain solusi-solusi normatif seperti itu, misalnya bagaimana meningkatkan partisipasi publik dalam mitigasi bencana, bagaimana mendorong skema siap siaga karena di Komisi VIII pun ada mitra Baznas, dan lain sebagainya yang itu semuanya bisa dilakukan sinergi,” jelasnya. (HS-08)

Presiden Batalkan Regulasi Bahlil, Legislator Ini Minta Jangan Ada Lagi Penimbunan Elpiji 3 Kg

Survei Penilaian Integritas 2024, Kemenperin Raih Peringkat ke-6 Terbaik