in

Kuliner Unik Sego Khetek Kandri yang Jadi Rebutan Warga saat Sesaji Rewanda di Gua Kreo

Sego Khetek khas kuliner Kelurahan Kandri, Gunungpati, Semarang jadi rebutan warga yang menyaksikan Prosesi Sesaji Rewanda pada sepekan usai Idul Fitri 1440 H.

BAGI masyarakat yang sudah pernah ke Desa Wisata Kandri, Gunungpati, Kota Semarang mungkin pernah mendengar atau mencicipi kuliner unik yang ada di desa setempat, yakni Sego Kethek atau nasi monyet. Sego Kethek ini sekarang menjadi pelengkap dari sesaji dalam sebuah prosesi Tradisi Rewanda yang menjadi acara tahunan yang digelar di Pelataran Gua Kreo.

Dalam prosesi memberi makan kawanan monyet secara bersamaan itu, Sego Kethek ini dibuat gunungan setinggi 1,5 meter yang diarak dengan gunungan lainnya seperti sayur-mayur dan buah-buahan serta aneka macam hasil bumi seperti singkong, mentimun, wortel, dan kacang panjang. Dan ada gunungan berisikan lepet dan kupat, makanan khas Lebaran.
Biasanya sego kethek dibungkus daun jati.

Dalam satu bungkusnya berisi nasi, urap, tempe bacem dengan ikan asin dan peyek.

“Sego Kethek ini pertama kali dikenalkan di Kandri sekitar tahun 2010 lalu. Yakni seiring dengan adanya pembangunan Waduk Jatibarang di sana, kemudian kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pandanaran membuat produk kuliner berupa Sego Kethek. Dan yang memberi nama unik tersebut ialah kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang yang menjabat pada waktu itu, karena di sekitar Gua Kreo banyak hewan kera ekor panjang,” terang Ketua Pegiat wisata Kota Semarang, Nurul Wahid, Jumat (14/6/2019).

Dia menambahkan, Sego Kethek ini tidak dibuat setiap hari, hanya muncul saat ada event-event seperti pada Prosesi Sesaji Rewanda, yakni memberikan makanan kepada penghuni Gua Kreo, kera ekor panjang.

Kemudian, saat ada kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kandri, baru kuliner unik tersebut dibuat sebagai jamuan.

Pada saat prosesi Sesaji Rewanda tahun 2019, ada belasan ribu pengunjung memadati pelataran Gua Kreo Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (9/6/2019). Pengunjung dan warga sekitar berbondong-bondong karena ingin melihat prosesi Sesaji Rewanda yang merupakan tradisi kearifan lokal masyarakat sekitar Gua Kreo.

Gunungan Sego Khetek usai diarak pun langsung diserbu warga yang datang. Alhasil tak butuh waktu lama, gunungan Sego Khetek setinggi hampir 1,5 meter ludes diperebutkan pengunjung.

Salah satu warga sekitar, Sutrisno (47) mengaku, sengaja datang ke Gua Kreo untuk menyaksikan acara unik dan menarik tersebut. Dirinya datang sejak pagi pukul 08.00 untuk kemudian mengikuti arak-arakan pesta kera yang diberi makan buah dalam tradisi tersebut.

“Saya juga berebut gunungan Sego Kethek dan lepet kupat. Konon kalo dapat makanan dari gunungan tersebut memperoleh berkah,” paparnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, acara rutin tersebut digelar salah satu tujuannya untuk menarik wisatawan.

“Kami berharap acara ini bisa menjadi puncak kunjungan wisatawan ke Gua Kreo. Memang pada libur Lebaran ini jumlah kunjungan wisatawan meningkat,” ucapnya.

Terkait Sesaji Rewanda sendiri, Iin, sapaan akrab Indriyasari menerangkan, dalam prosesi penyelenggaraannya juga disisipi pesan dan cerita sejarah terkait Gua Kreo. Menurutnya gelaran tersebut mengisahkan sejarah Sunan Kalijaga, di mana menurut cerita turun temurun warga setempat, saat itu Sunan Kalijaga sedang mencari kayu jati untuk pembangunan Masjid Demak. Dalam perjalannya mencari kayu jati, Sunan Kalijaga dibantu sekawanan kera saat kesulitan membawa kayu jati menuju ke Demak.(HS)

Arus Balik, Ada 60 Ribu Kendaraan Pemudik yang Masih di Jateng

Wow di Jateng Ada 23.226 Orang Pekerja Seks