HALO SEMARANG – Penduduk Kota Semarang, dalam beberapa hari terakhir merasakan suhu udara panas dan lembab, hingga mengganggu aktivitas.
Rasni (25), warga Semarang Utara yang setiap hari bekerja sebagai ojek onlie, mengeluhkan hal itu.
Dia mengaku harus sering minum, lantaran udara panas dan lembab ini mengakibatkan dia banyak berkeringan.
“Saya takut kekurangan cairan, maka harus banyak minum,” kata dia.
Pendapat serupa disampaikan Febri (27) karyawan sebuah perusahaan swasta di Pedurungan.
“Panas sekali. Saya kalau sudah masuk kantor jadi malas keluar,” kata dia.
Ketika halosemarang.id mencoba mengecek melalui weather.com, diketahui bahwa siang tadi suhu udara mencapai 35 derajat Celsius dan masuk kategori panas berlebihan.
Data serupa disampaikan Accuweather dan BMKG, yang mencatat suhu mencapau 35 derajat Celsius, kelembapan 60 persen dan kecepatan angin 10 kilometer perjam.
Semakin sore, suhu udara memang berangsur turun. Namun penurunan itu tidak seberapa dan warga kota diperkirakan tetap merasa kegerahan.
Pada pukul 16.00 dan 17.00, diperkirakan suhu udara bakal turun menjadi 30 derajat Celsius dan pada malam hari, yakni 23.00 menjadi 27 derajat Celsius.
Lalu apa dampak dari suhu panas tersebut ?
Cuaca panas berlebihan tentu berisiko bagi kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatann Kementerian Kesehatan RI, melalui yankes.kemkes.go.id pernah merilis daftar sejumlah penyakit yang mungkin timbul, antara lain :
Sakit kepala sebelah (Migrain)
Hal ini disebabkan karena tubuh terpapar sinar matahari yang terik, selain itu kondisi ini juga bisa terjadi jika tubuh terpapar polusi udara berlebihan.
Panas Dalam
Cuaca yang terlalu panas dapat menyebabkan tubuh mengalami panas berlebihan, dan Jika ditambah dengan asupan makanan yang kurang tepat, misalnya terlalu banyak makan gorengan atau pedas, maka bisa memicu masalah panas dalam.
Infeksi Saluran Pernapasan
Gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pernapasan rentan menyerang saat cuaca panas dan berdebu. Tentu saja hal ini terjadi apabila ketika beraktivitas di luar ruangan atau saat mengendarai kendaraan umum maupun sepeda motor tidak menggunakan masker. Cuaca panas juga seringkali menyebabkan kebakaran hutan seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, dimana asap tebal yang ditimbulkannya apabila terhirup dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Sakit Mata
Sakit mata juga merupakan salah satu penyakit saat cuaca panas yang perlu diperhatikan, terutama jika kotoran, debu, dan asap terpapar mata saat beraktivitas. Akibatnya mata mengelami berbagai gangguan seperti mata merah, gatal, atau panas.
Demam Tinggi
Saat badan terpapar panas terik suhu tubuh akan meningkat dan dapat menyebabkan demam tinggi. Apabila hal ini tidak ditangani bisa berbahaya dan merusak otak dan organ-organ vital di dalam tubuh kita.
Dehidrasi dan Heat Stroke
Serangan Heat Stroke, dehidrasi, dan iritasi kulit termasuk beberapa gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai saat panas. Keadaan ini dapat dikenali dengan kulit kering serta warna air kencing yang keruh, apabila air kencing berwarna kuning keruh kemungkinan sudah mengalami dehidrasi parah. Selain dehidrasi, risiko Heat Stroke juga perlu diwaspadai, karena dapat memperparah riwayat penyakit yang diderita seseorang, dimana kejadian Heat Stroke diawali karena kelelahan akibat dehidrasi.
Mengingat dampak yang bisa ditimbulkan bagi tubuh manusia, kementerian kesehatan mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan melindungi diri selama terjadi cuaca panas ekstrem.
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kesehatan tetap terjaga dan tidak tumbang akibat terpapar udara terlalu panas, antara lain sebagai berikut:
Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dengan memperbanyak konsumsi air mineral atau air yang dimasak matang. Pada orang dewasa disarankan untuk meminum sedikitnya delapan gelas air per hari.
Mengonsumsi banyak buah dan sayuran seperti semangka, stroberi, jeruk, mentimun, selada air, seledri, tomat, buah serta sayuran lainnya yang banyak mengandung air.
Menhindari paparan sinar matahari secara langsung, dan ketika beraktivitas di luar ruangan pergunakan topi atau payung.
Menggunakan pakaian yang nyaman dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat serta tidak menimbulkan keringat berlebihan.
Menggunakan pelembap untuk menjaga hidrasi kulit dan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Mengurangi konsumsi makanan yang dapat meningkatkan panas dalam tubuh seperti: kacang-kacangan, kentang, brokoli, bawang, cabe, lada hitam, jahe, dan makanan-makanan pedas lainnya.
Menghindari minum minuman beralkohol, karena dapat menyebabkan dehidrasi akibat berkeringat dan buang air kecil yang berlebihan.
Hindari makan makanan yang berminyak seperti gorengan serta junk food karena saat cuaca panas lebih mudah terserang radang tenggorokan.
Selain itu bila diperlukan konsumsi suplemen atau multivitamin.. (HS-08)