HALO SEMARANG – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, (Kemenko Marves), mempersilakan PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda), untuk terlibat dalam pengelolaan air curah atau suplai air baku, yang saat ini sudah dibangun di daerah Kaliurang, Subah, Batang.
Hal itu disampaikan Kabid Infrastruktur Sumber Daya Air dan Pantai pada Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air dan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Suraji ketika menerima Komisi C DPRD Provinsi Jateng dan PT Tirta Utama Jawa Tengah.
Pertemuan tersebut membahas pengelolaan air curah untuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jumat (17/12).
Dia mengatakan dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Jateng, persoalan dalam pengelolaan KITB Batang sudah dijelaskan. Dari aturan itu, Provinsi Jateng berwenang untuk melakukan investasi.
Diprediksi, pada 2024 ada kekurangan air sehingga butuh air baku yang sangat besar. Diakui, daerah pantura kesulitan untuk mencari air baku sehingga suplai dari Kaliurang,” kata Suraji.
Dalam diskusi itu, Ketua Komisi C Bambang Haryanto, menanyakan soal regulasi dan kebijakan pusat, terkait pengelolaan KITB.
“Kami di sini ingin memahami persoalan regulasi, terkait pengelolaan air curah di KITB,” kata dia, seperti disampaikan dprd.jatengprov.go.id.
Sementara itu Dirut PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda), Joko Suprapto menilai pihak pengelola harus mampu memenuhi air curah atau baku yang cukup besar. Dalam hal pengelolaan air curah di KITB, dia meyakini Tirta Utama mampu mensuplai kebutuhan tersebut.
“Memang dibutuhkan perusahaan air bersih yang berkompeten dan profesional. Selama ini, Tirta Utama memiliki SPAM di beberapa daerah, dalam pemenuhan air curah,” kata Joko.
Anggota Komisi C, Mustholih mengaku sangat mendukung pengelolaan air baku dilakukan PT Tirta Utama Jawa Tengah (Perseroda). Hal itu karena secara politis, dukungan terhadap BUMD Non-Keuangan itu, dibutuhkan agar kinerjanya semakin meningkat, sehingga bisa berkontribusi untuk masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami mendukung Tirta Utama bisa mengelola air baku di KITB, sehingga kinerjanya terus meningkat,” kata Mustholih. (HS-08)