in

Kios Sudah Dibongkar, PKL Tunggu Janji Pemkot

Proses penertiban PKL Barito Semarang.

 

HALO SEMARANG – Para pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Barito kini menagih janji pemkot untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan fasilitas lainnya di lahan relokasi dekat MAJT, Semarang. Apalagi banyak kios PKL Barito yang kini sudah dibongkar, dan pedagang sudah mulai pindah ke tempat relokasi.

Ketua Paguyuban PKL Karya Mandiri Karangtempel, Rochmat Yulianto menyampaikan, pedagang sebenarnya menunggu pemenuhan komitmen pemkot atas janji untuk melengkapi infrastruktur dan fasilitas penunjang di lahan sewa dekat MAJT.

”Infrastruktur jalan dan aliran air yang belum terpenuhi. Namun kami juga berusaha menjaga waktu dan konsisten atas janji merelokasi barang-barnag awal Maret. Saat ini, seluruh kios tersisa di Karangtempel telah dibongkar,” ungkap dia, Selasa (5/3/2019).

Penertiban kios PKL di Jalan Barito kini memang tinggal menyisakan beberapa bangunan di Kelurahan Bugangan dan Kelurahan Rejosari, yang ada di blok VII dan VIII. Selanjutnya, Dinas Perdagangan Kota Semarang bersama instansi terkait lainnya akan membongkar kios PKL Karangtempel. Diperkirakan, pembongkaran selesai keseluruhan pada pekan ini.

Pembongkaran tersebut telah sesuai janji Paguyuban PKL Karya Mandiri Karangtempel yang akan merelokasi barang-barang pada awal Maret. PKL yang bertahan hingga batas akhir, rata-rata mengaku enggan pindah karena menunggu realisasi pemenuhan janji dari pemkot. Terkait pembangunan kelengkapan infrastruktur dan fasilitas penunjangnya.

”Kios PKL tersisa tinggal di Bugangan serta Rejosari Blok VII dan VIII. Kami telah menyosialisasikan pembongkaran akan berlangsung pada Maret. Mulai saat ini, mereka sudah bisa merelokasi barang-barang ke Lahan Sewa dekat MAJT,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto, ditemui di sela-sela pembongkaran 40 kios di Karangtempel, Senin (4/3).

Menurut Fajar, pihaknya sempat merasa bersalah dengan PKL Karangtempel karena infrastruktur yang dijanjikan belum selesai seluruhnya. Saluran irigasi pembangunan telah mencapai 95 persen, jaringan listrik telah terpasang, namun infrastruktur jalan masih belum selesai untuk pengerasan.

”Paguyuban PKL menyampaikan, mereka telah berulangkali mencoba menghubungi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terkait penyelesaian infrastruktur jalan. Namun ternyata belum ada tindak lanjutnya. Hanya saja, para pedagang banyak yang mengira kalau itu menjadi tanggung jawab kami,” kata dia.(HS)

PSIS Ikat Claudir Marini, Ini Kata Sang Kapten

Hendi Ingin PKK Jadi Agen Perubahan Kota Semarang