HALO SEMARANG – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah memastikan pengembangan konsep Water Front City Karimunjawa berlanjut. Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah memang akan dijadikan objek wisata menarik melebihi Bali. Terdiri dari sekitar 27 pulau dengan pasir dan pemandangan bawah laut yang mempesona, Karimun Jawa memang memiliki potensi untuk dikembangkan.
“Jadi kegiatan ini adalah menindaklanjuti tercetusnya Water Front City lokasinya Karimunjawa pada tahun 2016,” kata Kasie Pengembangan Kawasan Pariwisata Disporapar Jateng, Hendrawan Purwanto, saat Forum Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema Pengembangan Kawasan Pariwisata Karimunjawa Melalui Pendekatan Sustainable Tourism Development, di Hotel Horison Majapahit, Kamis (31/10/2019).
Program itu meliputi penataan ulang ruang Karimunjawa. Konsepnya memperjelas wajah alun-alun setempat.
“Tujuannya agar laut atau air itu tampak depan, sehingga alun-alun itu kelihatan langsung dari pantai, seperti di Jimbaran Bali,” lanjutnya.
Sebagai pelengkap infrastruktur, di sekitar alun-alun akan dibangun pedestrian dan panggung hiburan.
“Jadi nanti para pedagang ikan bakar akan ditata di pinggir pantai. Makanan nanti di pantai dengan meja panjang. Meski ada program Water Front Karimunjawa ini, Karimunjawa tetap masih menjadi lokasi konservasi, dan ini yang pertama,” bebernya.
Sebagai informasi, data kedatangan wisatawan per tahun di Karimunjawa capai 129 ribu. Karimunjawa akan dibuat menjadi pulau yang wajib dikunjungi di Jawa Tengah.
Konsultan Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP), Dian Wijayanto menguraikan, konsep itu diharapkan akan mampu membuat Karimunjawa lebih bersih.
“Karena semua aliran air hadap ke depan. Termasuk pemandangan dan penampilan dari Karimunjawa sendiri nantinya akan memiliki pemandangan laut. Dan rencana ini akan berada di lahan seluas 3,5 hektare. Serta target selesai perhitungan lahan yang terdampak pada Desember mendatang,” ungkapnya.(HS)