HALO SEMARANG – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, berupaya mengawinkan perguruan tinggi dengan industri, dengan meluncurkan platform Kedaireka.
Dengan platform ini, diharapkan lahir inovasi yang akan menjadi solusi bagi Indonesia.
Melalui platform ini, para pereka cipta, ilmuwan, akademisi, akan bertemu dengan dunia usaha atau industri. Peluncuran platform Kedaireka disiarkan secara langsung oleh TVRI dan melalui kanal Youtube Ditjen Dikti serta telekonferensi Zoom.
Pada peluncuran ini Ditjen Dikti sekaligus mendapatkan rekor MURI kategori peserta perguruan tinggi terbanyak dari pertemuan daring melalui platform Zoom dan Youtube.
“Kedaireka merupakan visi dari Kampus Merdeka, yang merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel, sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, beberapa waktu lalu, dalam peluncuran Kedaireka, seperti dirilis Kemdikbud.go.id.
Menurut Nadiem, perlu kolaborasi antara sektor pendidikan dan sektor industri, dalam menciptakan sebuah reka cipta sehingga dapat meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global.
Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi yaitu sebagai pusat research and development bagi industri untuk mengembangkan teknologi baru.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, peluncuran platform Kedaireka ini merupakan sarana informasi kepada masyarakat, bahwa terdapat platform yang dapat menjembatani ilmuwan, akademisi, mahasiswa, dan industri atau dunia usaha.
Platform ini penting agar dunia usaha dan pendidikan, dapat berjalan beriringan dan akan saling menguntungkan.
“Kampus dan dunia usaha harus bersinergi dan membawa inovasi dari berbagai talenta. Oleh karena itu terciptalah platform Kedaireka,” kata dia.
Menurut Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, Kedaireka sejalan dengan prioritas Kementerian BUMN, yang menekankan adanya inovasi, baik di bidang bisnis maupun teknologi.
“Dari BUMN ada banyak harapan, karena kami diminta untuk meningkatkan nilai ekonomi dan juga dampak BUMN untuk Indonesia. Tentunya bidang yang saat ini menjadi prioritas, di antaranya ketahanan energi, ketahanan pangan, dan kesehatan. Semoga tiga bidang ini bisa didukung melalui platform ini,” ungkapnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Taufik Madjid mengatakan peningkatan sumber daya manusia, mendorong perekonomian masyarakat dengan melibatkan perguruan tinggi dan industri. Dengan demikian diharapkan ada inovasi yang dapat membantu masyarakat desa dari hasil kolaborasi bersama.
“Mudah-mudahan dengan platform Kedaireka ini bisa melahirkan kreasi dan mendorong inovasi untuk mempercepat, mengakselerasi pembangunan desa guna memperkuat pembangunan terutama di masa pandemi ini, sekaligus memulihkan perekonomian yang kita mulai di daerah pedesaan,” katanya.
Direktur SDM Pertamina, Koeshartanto, sebagai bagian dari industri, mengatakan menyambut gembira adanya Kedaireka.
“Saat ini berbagai industri khususnya di Pertamina sedang fokus mengembangkan energi baru dan terbarukan, dan membutuhkan inovasi-inovasi terbaru serta sumber daya manusia yang unggul dan kompeten. Sejalan dengan itu semua, tentunya riset, inovasi, dan teknologi menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari industri,” ujarnya.
Kedaireka yang dibangun sebagai implementasi dari kontribusi visi Kampus Merdeka akan memberikan manfaat dan kesejahteraan masyarakat melalui karya cipta anak negeri dalam semangat membangun kemandirian bangsa. Kedaireka merupakan akronim Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta. Reka cipta merupakan sebuah upaya revitalisasi dan aktualisasi terhadap sebuah karya, agar kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh semua elemen secara efisien dan efektif. (HS-08)