in

Kali Bodri dan Blorong Limpas, Beberapa Desa di Kabupaten Kendal Terendam Banjir

Salah satu daerah yang terdampak banjir pagi ini di Dukuh Pilangsari, Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon, Jumat (29/1/2021).

 

HALO KENDAL – Hujan intensitas lebat disertai kilat/petir disertai angin kencang terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Kendal sejak pukul 13.00 WIB. Hal ini menyebabkan tinggi muka air (TMA) di beberapa wilayaah mencapai titik maksimal pada pukul 03.30 WIB, Jumat (29/1/2021).

Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo dalam keterangan release memaparkan, beberapa daerah aliran sungai (DAS) di enam kecamatan, TMA mencapai 140 cm – 375 cm.

“Yakni DAS Bodri (TMA 375) Kecamatan Patebon, meliputi Desa Bangunsari, Kumpulrejo, Kebonharjo, Lanji dan Pidodokulon. DAS Bodri Kecamatan Gemuh di Desa Tamangede,” ujarnya.

Kemudian DAS Blorong Kecamatan Ngampel, meliputi Desa Ngampel Wetan, Sudipayung dan Rejosari. DAS Blorong (TMA 140) Kecamatan Brangsong di Desa Tunggulsari.

“Selanjutnya DAS Kuto (TMA 350) Kecamatan Rowosari, meliputi Dusun Tawang Desa Gempolsewu, Kumpulsari Desa Gempolsewu, Tegalkapang Desa Gempolsewu. Serta DAS Blukar (TMA 300) Kecamatan Gemuh di Dusun Klantung Desa Sojomerto,” imbuh Sigit.

Akibatnya beberapa daerah terdampak banjir. Yakni di DAS Bodri, Desa Bangunsari Kecamatan Patebon di RT 04 RW 01 sebanyak 30 rumah warga terdampak limpasan air dengan ketinggian 30 cm – 50 cm, RT 04 RW 02 sebanyak 35 rumah warga terdampak limpasan air dengan ketinggian 30 cm – 50 cm, di RT 05 RW 01 sebanyak 15 rumah warga terdampak limpasan air dengan ketinggian 30 cm – 50 cm dan di RT 05 RW 01 sebanyak 35 rumah warga terdampak limpasan air dengan ketinggian 30 cm – 50 cm.

“Sedangkan di Desa Kumpulrejo, Desa Pidodokulon, dan Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, limpas air Sungai Bodri menggenangi jalan desa dengan ketinggian kurang lebih 5cm – 10cm,” imbuhnya.

Di Desa Lanji Kecamatan Patebon, tanggul DAS Bodri Desa Lanji mengalami rembesan air yang cukup deras. Sehingga sebanyak 78 orang sempat dievakuasi.

“Dan untuk saat ini karena kondisi tanggul dipastikan aman warga sudah kembali kerumah masing-masing,” ujar Sigit.

Sementara untuk Desa Tamangede, Kecamatan Gemuh, limpas air masuk ke permukiman warga dan menggenang di beberapa titik jalan dengan ketinggian 5-10 cm.

“Untuk DAS Blorong, kami sampaikan, Desa Ngampel Wetan Kecamatan Ngampel, di RT 01, 03, 04 RW 04, limpas air menggenangi permukiman warga dengan ketinggian 10cm – 20 cm. Di RT 02 RW 04 limpas air masuk ke permukiman warga dan menggenangi sebanyak dua rumah dengan ketinggian 10 cm – 20 cm. Sedangkan di Dusun Sudikampir, Desa Sudipayung Kecamatan Ngampel, di RT 04 RW 05, limpas air masuk ke permukiman warga dan menggenangi rumah dengan ketinggian 70 cm – 80 cm, dan di Desa Rejosari Kecamatan Ngampel, limpas air menggenang di beberapa ruas jalan desa dengan ketinggian 10 cm – 25 cm,” paparnya.

Di Desa Sidorejo dan Desa Tunggulsari Kec. Brangsong, limpas air menggenangi ruas jalan penghubung kedua desa tersebut dengan ketinggian sekitar 90 cm – 100 cm. Sehingga menyebabkan akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.

“Untuk DAS Kuto, di Dusun Tawang, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, limpas air menggenangi pemukiman penduduk dengan ketinggian 30 cm – 40 cm. Kemudian Dusun Kumpulsari, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, limpas air menggenangi pemukiman penduduk dengan ketinggian sekitar 30 cm – 40 cm dan pada ruas jalan desa tergenang setinggi rata-rata 80 cm – 100cm,” tambahnya.

Kemudian, lanjut Sigit, Dusun Tegalkapang, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, limpas air menggenangi permukiman penduduk dengan ketinggian 30 cm – 40 cm.

“Terakhir di DAS Blukar, di Dusun Klantung, Desa Sojomerto Kecamatan Gemuh, limpas air menggenangi beberapa titik jalan dengan ketinggian 30cm – 50cm,” ucapnya.

Sigit menambahkan, untuk kondisi saat ini, sebagian besar limpas air yang menggenangi rumah maupun ruas jalan sudah mulai surut dan cuaca saat ini berawan, hujan sudah mulai reda. BPBD Kendal juga telah melakukan assessment data melalui Perangkat Desa dan relawan gabungan.

Ditegaskan BPBD Kenda juga melakukan koordinasi dengan Dinas terkait untuk penanganan pasca banjir. Bahkan pihaknya juga sudah Pendirian Dapur Umum mandiri di Desa Bangunsari, Kecamatan Patebon oleh masyarakat di rumah Kepala Desa Bangunsari.

“Selain itu kami juga memberikan bantuan zak karung sebanyak 100 lembar untuk penanganan darurat tanggul rembes di DAS Bodri wilayah Desa Kumpulrejo Kecamatan Patebon. Masyarakat juga sudah mulai melakukan pembersihan rumah dari sisa lumpur bekas limpasan banjir. Monitoring terus kami lakukan secara berkala TMA Bendung Sungai di Kabupaten Kendal. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tetap waspada berkaitan dengan peringatan dini cuaca,” pungkasnya.(HS)

Selama 2020, Hasil Tangkapan Ikan Capai 13 Ribu Ton

Bupati Kebumen Minta Rencana Pembangunan Tol Jogja-Cilacap Dijadikan Peluang