in

Jelang Nataru Harga Cabai Di Semarang Melonjak Tinggi

HALO SEMARANG – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga komoditas cabai melesat tinggi hingga 50 persen. Kenaikan harga cabai terpantau di salah satu pasar besar di Kota Semarang, yaitu relokasi Pasar Johar di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Kota Semarang, Rabu (22/12/2021).

Salah satu pedangang, Yamti mengatakan, harga komoditas cabai mengalami kenaikan yang cukup tinggi, terutama pada cabai rawit merah. Ia juga menjelaskan kenaikan harga cabai terjadi pada 2 bulan terakhir.

“Harga yang paling tinggi untuk sekarang itu cabai rawit merah. Kenaikan sudah mulai sejak bulan November,” kata Yamti.

Lebih lanjut ia menyebutkan, kenaikan cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 25 ribu perkilogram, kini menyentuh angka hingga Rp 78 ribu/kg.

Sementara, untuk cabai jenis keriting merah, rawit hijau, hingga cabai teropong merah masih stabil di harga normalnya.

“Cabai keriting dan rawit hijau dengan harga Rp 25 ribu, cabai teropong merah juga masih biasa Rp 22 ribu perkilogram,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, penyebab kenaikan harga cabai rawit yang tinggi, dikarenakan musim hujan yang membuat para petani merasa kesulitan memanen cabai.

“Naiknya itu tergantung dari petani ada panennya atau tidak di tengah musim hujan seperti ini,” jelasnya.

Untuk pembelian cabai sendiri, Yamti tidak merasa dirugikan atas kenaikan harga cabai. Karena dia juga menjual dengan harga sesuai kenaikan. Jumlah pembeli pun masih tetap sama setiap harinya, karena kebutuhan cabai memang sangat pokok bagi sebagian masyarakat.

Sementara, Suwanto Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Jateng menyampaikan, bahwa kenaikan pada harga cabai seperti ini biasa terjadi, apalagi saat memasuki momentum seperti Natal, Tahun Baru, atau Lebaran. Selain itu faktor cuaca juga mempengaruhi panen para petani pada bulan ini.

“Harga cabai itu secara fisiologis memang naik saat hari besar. Tapi kalau momentum itu sudah selesai, akan kembali normal lagi harganya. Dan kenaikan kali ini juga di pengaruhi cuaca,” tegasnya.(HS)

Gotong Royong, Cara Ganjar Selesaikan Kemiskinan Ekstrem Jawa Tengah

Oknum Dokter Yang Campurkan Sperma Ke Istri Teman Sejawatnya Dituntut 6 Bulan Penjara