HALO KENDAL – Tradisi nyate bareng di Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, kerap dilakukan masyarakat Kendal. Hal itu dikarenakan, tradisi nyate bareng bisa jadi ajang silaturahmi antarkeluarga dan teman saat libur hari raya.
Berbagai kelengkapan seperti arang dan tusuk sate, biasanya juga sudah dipersiapkan oleh warga sehari sebelum pelaksanaan kurban.
Namun tahun ini di tengah pandemi corona, jumlah hewan kurban di Kabupaten Kendal diperkirakan mengalami penurunan. Menurunnya aktivitas penyembelihan hewan kurban, ternyata juga berpengaruh pada omzet pedagang peralatan di Kabupaten Kendal.
Seperti disampaikan Musriah, pedagang peralatan dapur termasuk arang dan tusuk sate di Pasar Kendal, penurunan omzet mencapai 30 persen dibanding Idul Adha tahun lalu.
“Jelang Idul Adha, biasanya banyak warga mencari arang dan tusuk sate untuk persiapan nyate di rumah. Karena hampir tiap orang mendapatkan pembagian daging kurban. Saya biasanya menyiapkan stok sampai 30 karung, dan bisa habis dalam beberapa pekan,” kata Musriah, Kamis (30/7/2020).
Namun karena pendemi, jumlah warga yang berkurban mengalami penurunan. Sehingga berdampak pada omzet penjualan arang maupun tusuk sate.
Musriah menambahkan, dibanding tahun lalu sangat jauh penurunan pembeli. Dengan stok 30 karung, saat ini baru terjual beberapa kilo saja. Padahal harga tusuk sate dan arang turun.
“Tahun lalu harga satu ikat tusuk sate Rp 7.000, kalau sekarang hanya Rp 5.000. Begitu juga untuk arang, tahun lalu harga satu bungkus Rp 4.000/bungkus, sekarang cuma Rp 2.500/bungkus saja,” ungkapnya.
Namun demikian, Musriah mengaku dibanding keseharian, tetap ada kenaikan penjualan kebutuhan alat bakar. Pada hari biasa, setok 25 karung arang kayu habis dalam satu bulan. Namun saat ini dirinya menyetok 30 karung dan bisa habis dalam beberapa minggu.
“Selain persediaan Idul Adha, juga melayani pembelian bagi warung sate, penjual nasi goreng, dan penjual soto,” ujarnya.
Sementara itu salah satu pembeli arang dan tusuk sate, Sunarti mengaku dirinya sudah biasa membeli arang dan tusuk sate di Pasar Kendal. “Ini saya beli arang dan tusuk sate untuk persiapan Idul Adha besok,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dispertan Kabupaten Kendal, Tjipto Wahjono mengakui bahwa tahun ini ada penurunan jumlah hewan kurban yang disembelih di seluruh Kabupaten Kendal.
Menurutnya penurunan mencapai 50 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Hal ini karena ekonomi masyarakat yang sedang turun. Sehingga banyak warga yang biasanya berkurban, kini memilih untuk tak menjalankannya dulu,” katanya kepada halosemarang.id, Kamis (16/7/2020).(HS)