
SEMARANG – Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said mengatakan, Prabowo dan Sandiaga adalah sosok yang terbiasa menguasai panggung dan permasalahan.
Sehingga Sudirman melihat tidak perlu ada simulasi khusus untuk melatih keduanya menghadapi debat perdana Pilpres 2019.
“Debat ini kan sifatnya spontan. Jadi untuk melihat kecerdasan dan ketenangan menjawab pertanyaan dan perdebatan. Dan Pak Prabowo dan Bung Sandiaga ini adalah sosok yang terbiasa menguasai panggung dan permasalahan,” katanya di Sekretariat Pemenangan Prabowo-Sandi Semarang di Jalan Pamularsih nomor 95 Kota Semarang, baru-baru ini.
Sudirman Said yang juga koordinator relawan Gerakan Masyarakat Prabowo-Sandiaga (Gema PADI) Jawa Tengah malah menyayangkan, mulai adanya intimidasi terhadap agenda kegiatan yang dilakukan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
Salah satunya adalah perlakuan tidak menyenangkan terhadap relawan Prabowo-Sandi di Kabupaten Grobogan, saat hendak menghadiri kegiatan kampanye Cawapres Sandiaga Uno, Sabtu (12/1/2019).
“Di Grobogan ada beberapa kejadian menarik, beberapa truk yang akan hadir di acara dihadang dan dipaksa kembali. Kemudian ketua panitia didatangi sekelompok orang, ada satu tokoh masyarakat yang jadi pendukung kami didatangi beberapa orang,” kata Sudirman Said saat menceritakan peristiwa intimadasi tersebut kepada media.
Selain itu, kata dia, ada peristiwa di mana para relawan yang sudah datang di lokasi acara malah diberi kaos pasangan 1 dan dipaksa untuk dipakai pada acara tersebut.
“Kami sedang menunggu laporan detailnya, kalau ini benar, maka jadi satu pengkondisian yang kurang baik, jelas-jelas itu tindakan offensif secara fisik dan mental,” jelasnya.
Sudirman menyebut, aparat keamanan dan Panwaslu mengetahui peristiwa tersebut. Namun belum ada tindak lanjut terhadap aksi sekelompok orang yang mengganggu kampanye Sandi Uno di Grobogan itu.
Tak hanya itu, Sudirman juga menceritakan peristiwa perobekan gambar dan bendera, baik partai maupun calon legislatif dari partai koalisi Prabowo-Sandi. “Kami tidak bisa mengatakan siapa yang mengerjakan itu, tapi yang jelas itu terjadi. Saya berharap kepada Bawaslu, aparat keamanan, penyelenggara pemilu harus betul-betul bertindak tegas,” ujar dia.
Ditanya apakah akan melaporkan aksi intimidasi tersebut, Sudirman menyatakan, pada dasarnya pelaporan bukan tujuan. “Tetapi jika masalahnya serius, kemudian mengancam proses demokrasi saya kira harus menjadi perhatian Bawaslu. Saya sih berharap ini kejadian kekerasan seperti ini tidak berlanjut,” tegasnya.(Halo Semarang)