HALO REMBANG – Ratusan siswa sekolah adiwiyata yang menjadi peserta Jambore Mangrove CIGPro 2024, di Desa Pasarbanggi Kecamatan Rembang, baru-baru ini, diajak untuk mengamati burung.
Pengamatan burung di Zona Konservasi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), merupakan bagian dari upaya agar para siswa memahami pentingnya pelestarian alam.
Ketua Panitia Jambore Mangrove CIGPro 2024, Achmad Rif’an menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan bird watching ini, juga untuk memberikan ilmu pengetahuan bagi para siswa, tentang pentingnya menjaga ruang hidup bagi satwa liar yang dilindungi, utamanya burung.
“Tahap pertama memberikan penyadaran berupa sarasehan dengan materi bird watching atau pengamatan burung, di mana mereka bertelur, di mana mereka beranak pinak nanti dan berkembang dan makananya apa,” kata dia, seperti dirilis rembangkab.go.id, Kamis (19/9/2024).
Menurutnya perburuan liar burung-burung di alam bebas, terutama di kawasan mangrove, harus dihentikan agar populasinya tidak terncam.
Generasi muda, khususnya pelajar penting untuk memahami hal ini, agar mereka bersedia bersama-sama untuk melindungi, merawat, memelihara dan mengelola kawasan mangrove sebaik mungkin.
“Termasuk kawasan-kawasan di luar mangrove yang itu menjadi ruang hidup satwa liar utamanya burung-burung,” jelasnya.
Rif’an menyebutkan dalam kegiatan ini seluruh jenis burung yang habitatnya di kawasan mangrove diamati.
Selain itu para siswa juga diajak untuk melepaskan burung jenis Kehicap Ranting di kawasan setempat.
Dia mengatakan, burung jenis Kehicap Ranting ini memang bukan merupakan satwa yang dilindungi.
Namun demikian spesies yang habitatnya di mangrove ini, sekarang sudah susah untuk ditemui.
“Burung Kehicap Ranting ini habitatnya pada ekosistem mangrove, kemarin ada beberapa pasang kita lepas liarkan di kawasan KEE Pasarbanggi,” tandas Rif’an. (HS-08)