
HALO SEMARANG – PSIS melayangkan surat protes atas kepemimpinan wasit M Adung asal Jakarta pada pertandingan tandang melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (30/5/2019) pukul 20.30.
Melalui surat nomor 97/PSIS-MJS/UM/V/2019, ada dua kronologi yang disampaikan oleh manajemen, yaitu insiden pada menit ke-52 dan 92 di laga tersebut. Saat itu, kata Komisaris PSIS, Kairul Anwar, pada menit 52 terjadi tackle di dalam kotak penalti oleh pemain Persebaya Surabaya, Misbakus Solikin kepada pemain PSIS Septian David Maulana.
“Pelanggaran yang sangat jelas itu seharusnya wasit menunjuk titik putih dan memberikan penalti untuk kami. Namun wasit tidak mengambil tindakan atau keputusan apapun terkait insiden tersebut,” kata Kairul Anwar, Jumat (31/5/2019).
Selain itu, pada menit ke-92 pemain Persebaya Elisa Yahya Basna juga melakukan tindakan yang sangat membahayakan, dengan sengaja menendang perut pemain PSIS, Fredyan Wahyu Sugiyantoro. Kejadian seperti ini, menurut Khairul, harusnya tidak mendapat toleransi dan pemain yang melakukan tendangan ke perut mendapatkan sanksi yang berat.
“Seharusnya wasit berkaca pada kasus meniggalnya striker Persiraja Alm Akli Fairuz dan Alm Jumadi Abdi. Pelanggaran seperti itu tak bisa ditolelir karena sudah membahayakan nyawa pemain,” tegasnya.
Berkaca dari dua kronologis tersebut, maka manajemer mengajukan protes atas kepemimpinan wasit M Adung asal Jakarta, karena dianggap tidak tegas dan tidak fair play saat memimpin pertandingan tersebut.
Selain itu, tindakan membanayakan yang dilakukan olen pemain Persebaya, Elisa Yahya Basna terhadap pemain PSIS juga harus ditindaklanuti oleh Komdis PSSI.
“Terkait surat protes tersebut, bukti berupa foto dan video kejadian telah dikirim kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI,” kata Kairul Anwar.
Dia berharap hal tersebut bisa dijadikan introspeksi bagi perangkat pertandingan yang memimpin untuk bisa lebih jeli dan tidak ragu-ragu mengambil keputusan. “ltu mutlak kesalahan wasit, wasit seharusnya bisa lebih jelas lagi dalam memimpin pertandingan. Pertama, David mendapatkan tekel di kotak penalti, tetapi wasit tidak memberikan hadiah penalti. Kedua, jelas pemain Persebaya sengaja menginjak perut pemain kami. Tetapi oleh wasit tidak dianggap pelanggaran,” kata Kairul.
Sebagai informasi, Persebaya Surabaya harus puas bermain imbang 1-1 saat menjamu PSIS pada laga pekan ketiga Shopee Liga 1 2019 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (30/5/2019) malam.
Berhasil unggul lebih dulu, melalui gol Osvaldo Haay di menit 39, Persebaya akhirnya harus gigit jari karena kembali gagal meraih kemenangan setelah Septian David Maulana sukses menjebol gawang Abdul Rohim pada menit 74.
Atas hasil ini, maka Persebaya Surabaya memperpanjang rekor puasa kemenangan tiga laga awal Liga 1 2019, setelah kalah 2-1 dari Bali United, ditahan imbang Kalteng Putra 1-1, dan kembali ditahan imbang PSIS 1-1.(HS)