HALO SEMARANG – Setelah melalui berbagai tahapan kurasi dan penilaian, akhirnya Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia secara resmi mengumumkan 10 nominasi Kota/Kabupaten (KaTa) Kreatif Indonesia. Dalam daftar tersebut, Kota Semarang menjadi satu dari sepuluh daerah yang dinilai pantas disebut sebagai Kota Kreatif di Indonesia. Masuknya Kota Semarang sebagai kota kreatif adalah hasil dari uji petik yang dilakukan oleh Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif (PM3I) mulai dari tahun 2016-2018.
Adapun Kota Semarang dinilai unggul dalam mengembangkan subsektor fashion sebagai kota kreatif sejak tahun 2016. Pertumbuhan subsektor fashion di Kota Semarang diperkirakan tumbuh sekitar 20% pertahun. Hal itu berdampak pada terjadinya peningkatan PDRB dan export yang signifikan dalam tiga tahun terakhir. Beragam produk fashion dari Kota Semarang juga berhasil masuk ke pasar ekspor karena memiliki ciri keunikan yang berbeda dengan daerah lain.
BEKRAF bahkan mencatat saat ini di Kota Semarang setidaknya terdapat 2.124 penjahit dan 139 perancang busana, di antaranya Anne Avantie, Inna Priyono, Gregorius Vici, Bramantya Wijaya, Devi Ross, atau Angela Chung. Tak hanya itu, Kota Semarang juga memiliki 25 tempat kursus, 7 sekolah menengah, dan 2 sekolah tinggi pendidikan fashion. Kota Semarang pun juga sukses melahirkan 265 model nasional, seperti misalnya Paula Verhoeven, Jihane Almira, Yama Carlos, atau Dominique Diyose.
Kota Semarang sendiri sebagai kota kreatif masih akan bersaing dengan sembilan nominator lainnya untuk kemudian terpilih menjadi empat Kota/Kabupaten Kreatif di Indonesia. Nominator tersebut antara lain Kota Palembang (Kuliner), Kota Majalengka (Kesenian), Kota Malang (Aplikasi dan Game), Kota Surakarta (Pertunjukan Seni), Kabupaten Kutai Kertanegara (Pertunjukan Seni), Kabupaten Rembang (Kriya), Kota Balikpapan (Aplikasi dan Game), Kabupaten Gianyar (Pertunjukan Seni), dan Kota Denpasar (Fashion).
Usai membawa Kota Semarang menjadi daerah dengan pembangunan terbaik di Indonesia tahun 2019, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi optimistis Kota Semarang juga dapat dinobatkan sebagai bagian dari 4 kota/kabupaten kreatif di Indonesia itu.
“Saya rasa ini sejalan dengan upaya Kota Semarang untuk terus mengembangkan sektor pariwisata, di mana fashion menjadi salah satu bagian dari wisata belanja,” tutur Hendi, akrab disapa Wali Kota Semarang tersebut.
Di sisi lain, Hendi mengaku jika subsektor fashion tidak menjadi satu-satunya industri kreatif yang berkembang pesat di Kota Semarang tiga tahun terakhir. “Ada 3 sub sektor unggulan Kota Semarang yang kami ajukan ke BEKRAF sebenarnya, yaitu subsektor arsitektur, game/aplikasi, serta fashion. Namun terlepas dari itu, terpilihnya Semarang melalui subsektor fashion adalah pencapaian yang baik, karena fashion merupakan sub sektor terbesar di bidang ekonomi kreatif, yang mampu menyumbang 31% penghasilan di sektor ini,” tegas Hendi.(HS)