
HALO KENDAL – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, yang juga Ketua Dewan Kehormatan PMI Provinsi Jateng, menghadiri langsung proses pelantikan pengurus PMI Kendal di Gedung Abdi Praja Kendal, Kamis (17/6/2021).
Taj Yasin dalam sambutannya mengatakan, sampai saat ini belum ada obat yang paten untuk pasien Covid-19. Salah satu metode pengobatan pasien Covid-19 yang efektif menyembuhkan, adalah terapi plasma darah konvalesen.
“Sedangkan kebutuhan plasma darah konvalesen di Jawa Tengah masih kurang. Plasma darah konvalesen didapat dari penyintas Covid-19 atau orang yang sudah sembuh dari Covid-19,” ungkap Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin.
Ia pun menyampaikan, saat ini layanan donor plasma darah konvalesen di Jawa Tengah hanya bisa dilakukan di tiga Markas PMI, yakni PMI Solo, Kota Semarang, dan Banyumas.
“Permintaan plasma darah konvalesen di Jawa Tengah sebanyak 11.197 kantong, namun yang terpenuhi sebanyak 10.136 atau sekitar 91 persen,” terangnya didampingi Ketua PMI Provinsi Jateng, Sarwa Pramana.
Gus Yasin juga mengungkapkan, selama ini kebutuhan plasma darah konvalesen banyak didapat dari anggota TNI dan Polri penyintas Covid-19.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pihaknya akan mencari di pondok-pondok pesantren melalui pengasuh pondok pesantren, karena lebih mudah untuk mengerahkan para santri penyintas Covid-19.
“Di pondok pesantren itu lebih mudah, karena jika kiai pengasuh pondok pesantren yang meminta, pasti santri akan mematuhi,” ungkap Taj Yasin.
Sementara itu Ketua PMI Kendal, dr Budi Mulyono mengatakan, PMI Kendal belum memiliki fasilitas untuk melayani donor plasma darah konvalesen.
Oleh karena itu bila ada pendonor darah konvalesen, maka pihak PMI Kendal hanya bisa mengantarkan ke PMI Semarang.
“Sementara ini, PMI Kendal hanya sebagai koordinator bila ada yang akan berdonor akan diantar ke PMI Semarang,” katanya.
Dikatakan, kegiatan PMI Kendal, selain melayani tugas donor darah, juga melakukan tugas kebencanaan.
“Seperti membantu korban bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, korban di sungai, termasuk membantu korban kecelakaan lalu lintas,” papar dr Budi.
Selain itu, PMI Kendal juga selalu mengikuti dan membantu penanganan Covid-19. Karena menurutnya, ini termasuk bencana non alam.
“Selama ini kami juga giat melakukan penyemprotan disinfektan, membantu pemulasaraan jenazah Covid-19, membagi masker dan kegiatan sosial lainnya,” pungkas dr Budi.(HS)