in

Dispora Kota Semarang Gelar Pelatihan Penanganan Cidera kepada 40 Pelatih Cabor

Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang memberikan pelatihan penanganan cedera kepada pelatih cabang olahraga (cabor), di Hotel Fovere Semarang, Selasa (15/3/2022).

HALO SEMARANG – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang tahun ini kembali menggelar Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga keolahragaan. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yakni Selasa (15/3) hingga Rabu (16/3) ini bertempat di Hotel Fovere, Semarang.

Dispora Kota Semarang dalam kegiatan ini memberikan pelatihan penanganan cedera kepada pelatih cabang olahraga (cabor), yang diikuti sebanyak 40 pelatih dari 20 cabor.

Kepala Dispora Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, pelatihan penanganan cedera ini merupakan bagian dari peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Kota Semarang. Dispora menghadirkan narasumber yang membidangi hal tersebut agar para pelatih bisa tahu cara penanganan cedera pada atlet.

“Saya mengapresiasi insan olahraga yang mau hadir di pelatihan ini. Artinya, mereka peduli. Ini tujuannya mempersiapkan bagaimana membina atlet di Semarang supaya bisa mempertahankan prestasi,” jelas Fravarta, yang sekaligus membuka acara.

Menurutnya, skill penanganan cedera sangat dibutuhkan oleh para pelatih agar jangan sampai salah penanganan jika atletnya mengalami cedera. Pasalnya, hal itu akan berpengaruh terhadap prestasi atlet. Jika cedera tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan hal fatal yang membuat atlet tidak bisa meneruskan kariernya.

Fravarta dalam kesempatan ini juga menyampaikan pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan persiapan membuka program Kelas Khusus Olahraga (KKO). Program KKO ini sebenarnya sudah lama direncanakan, namun karena ada kendala sehingga tahun ini baru akan diwujudkan.

“Tahun ini kami punya tekad KKO bisa dilaksanakan dan diwujudkan di Kota Semarang. Jadi kami ingin menampung lulusan SD yang punya bakat yang diketahui sejak dini,” paparnya.

Nantinya, anak-anak lulusan SD yang punya kemampuan di bidang olahraga disatukan di Kelas Khusus Olahraga. Ada tujuh cabor yang tahun ini dibuka. Pada tahap awal dibagi menjadi dua kelas yakni bertempat di SMPN 3 Semarang.

Dijelaskan Fravarta, di dalam kelas tersebut ada semacam kurikulum khusus sesuai kecabangan dan keahlian, tentunya ada seleksi masuk.

“Mereka ambil pagi atau siang hari setelah pelajaran umum selesai. Dan ada pelatih yang melatih,” katanya.

Dikatakan, sosialisasi terkait KKO ini telah diinformasikan lewat dinas pendidikan, koordinator satuan pendidikan (korsatpen) di masing-masing kecamatan.

“Mereka mulai memantau dan menginformasikan rencana KKO ini. Harapannya KKO sebagai macam lumbung stok atlet Kota Semarang,” terangnya.

Pada tahap awal KKO ini, dibuka untuk dua kelas. Masing-masing kelas berjumlah 30 orang, sehingga total ada 60 orang.

“Adapun tujuh cabor tersebut yakni panahan, silat, tenis meja, bola voli, senam dan wishu serta atletik. Tahun depan kita tambah cabornya, dengan melihat kondisi,” urai Fravarta.

Subkoordinator Pembibitan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Tenaga Keolahragaan, Yorga Singgara Widya Utama menambahkan, ke depan pelatihan cedera tidak hanya menyasar pelatih saja. Dia ingin pengelola tempat olahraga juga bisa diberi pelatihan. Sehingga, mereka bisa melakukan penanganan jika terjadi cedera pada siapapun yang melakukan olahraga di tempat olahraganya.

“Kalau punya skill atau pengetahuan tentang penanganan cedera harapannya pelatih saat atletnya berlatih serta mengalami cedera bisa ditangani dengan cepat dan tepat,” tegasnya.(HS-06)

Serap Ilmu Gulat di Dagestan

Antisipasi Dini Penyakit Berbahaya, Prodia Anjurkan Lakukan Pemeriksaan Medical Check Up Rutin