in ,

Debat Perdana Cagub-Cawagub Jateng, Masalah Akses Internet hingga Nelayan Disinggung

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dan pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Gus Yasin) mengikuti Debat Publik Perdana yang digelar di Marina Convention Centre (MCC) Semarang, Rabu (30/10/2024).

HALO SEMARANG – Debat terbuka perdana yang diikuti Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng tahun 2024 di Marina Convention Centre (MCC) Semarang, Rabu (30/10/2024) malam, berlangsung seru dan disambut antusias.

Meski tidak bisa hadir menyaksikan jalannya debat tersebut secara langsung, namun banyak masyarakat yang tetap mengikuti melalui siaran daring dari saluran kanal resmi KPU Provinsi Jawa Tengah maupun live streaming stasiun televisi swasta.

Salah satu momen menarik dan paling ditunggu-tunggu di acara debat kandidat yang diikuti Paslon nomor urut satu, Andika Perkasa-Hendra Prihadi (Hendi) dan nomor urut dua, Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Gus Yasin) itu saat tiba sesi saling bertanya antar Paslon.

Kesempatan pertama sesi ini diberikan oleh moderator kepada paslon urut dua untuk bertanya kepada paslon urut satu.

“Terimakasih moderator, saya ingin bertanya, Jawa Tengah ini salah provinsi yang sangat luas, dengan jumlah 7.810 desa dan 753 kelurahan. Nah, solusi apakah yang saudara berikan untuk menyelesaikan persoalan warga Jawa Tengah yang berada di ujung timur Jawa Tengah,” tanya Luthfi cagub nomor urut dua.

Menjawab pertanyaan itu, cagub nomor urut satu, Andika Perkasa mengatakan, yang jelas pertama akan memenuhi koneksi internet di seluruh desa. Nah, masalahnya adalah akses internet di Jateng ini masih terendah di Pulau Jawa karena hanya penetrasi internet 80 persen, banyak daerah yang belum memiliki koneksi internet, berarti yang perlu dilakukan adalah menurunkan koneksi internet. Internet di daerah yang belum ada penetrasi.

“Saya membayangkan di sana belum ada jaringan fiber optic, kita memiliki pilihan kok bisa diturunkan memakai satelit dan sekarang memungkinkan secara teknologi. Kita memang harus berusaha dan dari segi anggaran masih memungkinkan untuk memenuhi koneksi internet di seluruh desa dalam lima tahun kedepan. Dengan satu titik ini di tiap desa bisa berikan akses masyarakat di seluruh Jateng, termasuk di ujung timur sekaligus bisa berinteraksi,” kata eks Panglima TNI itu.

Hal ini pun ditanggapi Ahmad Luthfi, bahwa ada yang menggelitik dirinya, yaitu dari 7.810 desa itu yang masih blackspot 102 desa. Tapi yang ditanyakannya adalah solusi untuk masalah warga desa di ujung timur Jawa Tengah.

“Tapi pertanyaan saya ujung timurnya Jawa Tengah itu disana ada apa, disana ada desa yang namanya Tempayak, ada desa yang disitu para nelayan kita yang banyak permasalahannya, yang harus kita openi (merawat-red) dari pendangkalan muara, solar subsidi, harga ikan kembung cuma Rp 3 ribu, inilah permasalahan-permasalahan di ujung timur yang harus kita tahu, sehingga  konsep ini yang nanti akan kita laksanakan,” ujar Lutfi, eks Kapolda Jateng ini.

Kemudian hal ini juga direspon cagub nomor urut satu Andika Perkasa. Ia menegaskan bahwa dirinya jujur belum mengetahui desa yang dimaksudkan atau ditanyakan oleh Lutfi. Namun, pihaknya menegaskan juga mempunyai program untuk mensejahterakan nelayan.

“Terimakasih Mas Luthfi atas masukannya. Terus terang saya tidak tahu nama desa di ujung timur yang disebut. Gak pa pa, saya pengen jujur saja, tetapi saya sampaikan secara teknologi kita sudah bisa, bahwa kami juga punya program untuk membekali para nelayan apabila mereka melaut. Sangat memungkinkan dengan fasilitas internet oleh satkom atau satelit komunikasi yang memang sekarang sudah ada, dan anggaran itu sudah masuk selama lima tahun kedepan,” papar Andika, yang sontak disambut riuh oleh penonton debat Pilgub dari tempat duduknya.

Sementara, Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono mengatakan, debat publik Paslon gubernur dan walil gubernur dalam Pilgub Jateng 2024 yang diadakan ini adalah tahapan masa kampanye, sekaligus untuk literasi politik bagi masyarakat. Para paslon bisa menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan program dan penajaman visi-misinya.

“Diharapkan (yang disampaikan para paslon) menjadi bekal bagi masyarakat saat memilih dalam Pemilihan Gubernur pada 27 November 2024 mendatang,” katanya dalam sambutannya.

Adapun tema debat perdana Pilgub Jawa Tengah ini, yaitu Tata Kelola Pemerintahan, Kepemimpinan, Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Tranparan dan Akuntabel. Debat kali ini KPU Provinsi Jawa Tengah menghadirkan para panelis akademisi dari berbagai kampus di Jawa Tengah. (HS-06)

Kampanye Kreatif Ala Komunitas Yok Bisa: Turun Gunung Bantu Warung Kaki Lima

Gelar University Roadshow, Blibli Ajak Anak Muda Pahami Peluang Green Jobs